tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-23. Menurut berita terbaru, sirene serangan udara terdengar di kota barat Lviv, diikuti suara ledakan dan gumpalan asal. Letaknya hanya beberapa mil saja dari pusat kota.
Seperti dikutip The Guardian, sebuah pusat perbelanjaan di kota Kharkiv telah dibom pada hari Kamis. Akibatnya seorang pekerja meninggal dan satu orang lainnya terluka. Pengeboman itu memicu kobaran api sepanjang malam. Sedangkan dua bangunan tempat tinggal juga rusak dalam serangan itu.
Pejabat setempat mengatakan, lebih dari 20 orang tewas dan 25 terluka ketika serangan udara Rusia menghancurkan sebuah sekolah dan pusat komunitas di Merefa, dekat kota Kharkiv di timur laut Ukraina.
Kantor kejaksaan Kharkiv mengatakan, serangan itu terjadi pada pukul 03:30 waktu setempat (1:30 GMT) pada hari Kamis. Menurutnya, sepuluh orang berada dalam kondisi kritis.
Pejabat setempat mengatakan, di kota Mariupol, sekitar 130 orang berhasil diselamatkan dari ruang bawah tanah sebuah teater yang terdampak serangan udara Rusia.
Ratusan orang bersembunyi di bawah teater, ini adalah tempat perlindungan bagi warga sipil yang terlantar, ketika diserang pada Rabu.
Mantan gubernur wilayah Donetsk, Serhiy Taruta mengatakan, upaya penyelamatan terhambat karena layanan sosial mendapat gangguan total dan ketakutan akan serangan Rusia.
Akan tetapi, pihak berwenang setempat mengatakan, sekitar 30 ribu warga sipil sudah berhasil dievakuasi.
Balai kota Mariupol mengatakan, "80 persen perumahan hancur" dan sekitar 350.000 penduduk bersembunyi di tempat penampungan dan ruang bawah tanah di Mariupol.
Selain pemboman teater, balai kota mengatakan sebuah kolam renang yang melindungi warga sipil juga telah ditembaki. Padahal, mereka yang di sana, "kebanyakan wanita, anak-anak dan orang tua" .
Berapa Jumlah Korban Tewas?
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan, Gubernur wilayah utara Chernihiv mengatakan, 53 warga sipil tewas dalam 24 jam terakhir. Satu di antaranya warga negara AS, ia meninggal saat menunggu antrean roti. Tapi Rusia membantah kalau pasukannya menargetkan warga sipil dalam serangan itu.
Menurut data PBB, sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai, setidaknya ada 780 kematian warga sipil yang dikonfirmasi dan 3,2 juta orang telah melarikan diri.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan telah memverifikasi 43 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Ukraina yang telah menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk petugas kesehatan.
Para pejabat mengatakan, lebih dari 350.000 orang berlindung di Mariupol. Tim penyelamat sedang menyisir puing-puing sebuah teater di kota yang dibom pada hari Rabu untuk mencari korban selamat.
Rusia membantah menyerangnya. Sedangkan Italia mengatakan akan membangunnya kembali.
Editor: Iswara N Raditya