Menuju konten utama

Berapa Uang Saku Haji 2024 dan Living Cost Selama Berhaji?

Berikut besaran uang saku jemaah haji 2024 dari Kementerian Agama (Kemenag) dan besaran living cost haji tahun ini.

Berapa Uang Saku Haji 2024 dan Living Cost Selama Berhaji?
Umat islam memadati ka’bah untuk menjalankan ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Umat islam dari seluruh dunia melakukan umrah wajib dan umrah sunah di Masjidil Haram sebelum mengikuti puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Jemaah haji 2024 akan memperoleh uang saku haji selama berada di Tanah Suci. Besaran uang saku haji berbeda-beda setiap tahun disesuaikan dengan biaya hidup (living cost) di Arab Saudi tahun berjalan.

Lantas, berapa uang saku haji 2024 yang harus disiapkan dan cost living selama berhaji? Uang saku haji merupakan uang yang diperoleh jemaah haji ke Kementerian Agama (Kemenag) melalui Badan Pengelola keuangan Haji (BPKH).

Uang saku haji berasal dari biaya haji yang dibayarkan jemaah saat mendaftarkan haji. Uang saku ini nantinya akan disalurkan kepada jemaah haji selama berada di Arab Saudi melalui BPKH yang bermitra dengan Kemenag.

Umumnya, uang saku haji akan disalurkan saat jemaah berangkat ke Tanah Suci. Mengutip situs PPID BPKH, uang saku jemaah haji ini mulai disalurkan sejak keberangkatan jemaah haji 2024 kloter pertama.

Kloter pertama haji 2024 sendiri akan berangkat pada 12 Mei, diikuti dengan 553 kloter lainnya yang akan berangkat hingga 10 Juni 2024.

Daftar Perlengkapan untuk Berangkat Haji

Jelang keberangkatan haji, calon jemaah haji perlu mempersiapkan berbagai hal sebelum beribadah ke Tanah Suci. Perlengkapan untuk berangkat haji ada beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon jemaah haji.

Jumlah barang bawaan juga bisa disesuaikan dengan lama calon jemaah haji berada di Arab Saudi. Mengutip situs Kemenag, berikut ini beberapa perlengkapan yang wajib dipersiapkan sebelum berangkat haji:

1. Pakaian

Pastikan membawa pakaian yang cukup selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Daftar pakaian yang sebaiknya dibawa oleh calon jemaah haji antara lain:

  • pakaian ihram;
  • kerudung untuk jemaah wanita;
  • jaket dan/atau sweater;
  • pakaian tidur;
  • kaos kaki;
  • sepatu nyaman;
  • sandal sehari-hari;
  • pakaian sehari-hari.

2. Perlengkapan Ibadah

Calon jemaah disarankan membawa perlengkapan ibadah dari rumah alih-alih membelinya di Tanah Suci. Perlengkapan ibadah yang sebaiknya dibawa bisa berupa:

  • Sajadah khusus bepergian (travel);
  • Sarung untuk pria;
  • Mukena untuk wanita;
  • Peci atau kopiah;
  • Al-Quran fisik maupun digital;
  • Tasbih fisik maupun digital.

3. Perlengkapan mandi

Beberapa penginapan haji memang memberikan perlengkapan mandi secara cuma-cuma. Namun, calon jemaah haji mungkin membutuhkan perlengkapan mandi berjenis khusus sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Perlengkapa mandi yang sebaiknya dibawa berangkat haji termasuk:

  • handuk;
  • topi mandi;
  • sikat gigi;
  • pasta gigi;
  • sabun mandi;
  • sabun wajah;
  • shampoo.

4. Peralatan perlindungan diri

Arab Saudi memiliki cuaca yang panas terik dan kering. Kemenag memprediksi bahwa di musim haji 2024 cuaca Tanah Suci sangat panas mencapai 48 hingga 50 derajat celcius. Selain itu angin kencang dan hujan lebat bisa turun sewaktu-waktu.

Kondisi ini bisa jadi berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, pastikan mempersiapkan diri dari cuaca panas dengan membawa perlengkapan berikut:

  • payung anti sinar UV khusus travel;
  • kacamata hitam anti sinar UV;
  • topi atau penutup kepala sejenis;
  • selendang, slayer, niqab, atau masker;
  • tabir surya (sunscreen);
  • kipas angin portabel;
  • jas hujan khusus perjalanan (travel size).

5. Dokumen

Jemaah haji wajib memiliki dokumen identitas yang lengkap selama berada di Arab Saudi. Dokumen-dokumen ini akan dibutuhkan dalam berbagai administrasi sewaktu-waktu. Daftar dokumen yang wajib dibawa yaitu:

  • paspor dan visa beserta salinannya;
  • cadangan foto untuk identitas;
  • daftar administrasi perjalanan ibadah haji (DAPIH);
  • Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH);
  • dokumen bukti istitha’ah;
  • bukti vaksin (termasuk vaksin meningitis, influenza, dan COVID-19);
  • bukti hasil pemeriksaan wanita usia subur (WUS);
  • salinan preskripsi obat (jika dalam pengobatan tertentu);
  • asuransi kesehatan;
  • identitas teman atau keluarga yang dapat dihubungi saat darurat.

6. Obat-obatan dan P3K

Jemaah haji dengan kondisi kesehatan khusus wajib membawa obat-obatan yang cukup selama berada di Tanah Suci. Jemaah haji sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum keberangkatan untuk memperoleh rekomendasi pengobatan selama di Tanah Suci.

Selain obat-obatan yang diminum sehari-hari, ada beberapa obat darurat dan P3K yang juga perlu dipersiapkan. Berikut daftar obat-obatan dan P3K yang sebaiknya dibawa ke Tanah Suci:

  • obat-obatan pribadi;
  • P3K atau first aid kit;
  • obat diare;
  • obat sembelit;
  • obat demam;
  • obat flu;
  • obat batuk;
  • obat maag;
  • termometer;
  • obat alergi atau antihistamin;
  • suplemen dan vitamin.

7. Perlengkapan makanan dan konsumsi

Jemaah haji akan menghabiskan waktu selama beberapa hari, bahkan beberapa minggu di Tanah Suci. Sebagian jemaah haji memang akan memperoleh makanan dari penyedia layanan haji.

Namun, perlengkapan makanan dan konsumsi sebaiknya tetap dibawa untuk menghemat pengeluaran selama di Arab Saudi. Berikut beberapa perlengkapan makanan yang dapat dibawa jemaah haji:

  • botol air minum yang mudah dibawa;
  • peralatan makan stainless yang bisa dipakai ulang;
  • sambal dan kecap Indonesia;
  • abon;
  • kudapan (kacang, biskuit, keripik, kerupuk, dan sebagainya);
  • teh dan kopi;
  • minuman berenergi atau minuman instan;
  • makanan diet khusus (susu, gula alternatif, protein shake, madu, dan sebagainya);
  • tisu dan tisu basah.

Berapa Uang Saku Haji 2024 dan Living Cost Selama Berhaji?

Masih menurut PPID BPKH besaran uang saku haji 2024 adalah 750 Saudi Arabia Riyal (SAR) atau Rp3.120.000 per orang. Jumlah ini sudah disesuaikan dengan cost living haji sebesar Rp3.030.000.

Jumlah tersebut akan disalurkan ke 213.320 jemaah haji reguler tahun ini. Demi memenuhi kebutuhan livingcost haji 2024, BPKH bekerja sama dengan BRI menyediakan dana khusus jemaah haji senilai 159 juta SAR atau sekitar Rp665 miliar.

Penyaluran uang saku haji ini akan dimulai setelah keberangkatan kloter pertama haji gelombang pertama pada 12 Mei 2024. Nantinya, jemaah haji akan menerima uang saku haji dalam pecahan riyal.

Penyaluran uang saku haji ini dalam bentuk telegraphic transfer atau TT dan dalam bentuk bank notes. Menurut Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu DJPHU Kemenag, Ramadhan Harisman, metode penyaluran ini diterapkan untuk memberi rasa aman para jemaah yang memegang uang tunai.

“Kebutuhan akan bank notes merupakan sebuah keniscayaan, living cost ini merupakan uang yang dibayar jemaah pada saat pelunasan kemudian di kembalikan saat di embarkasi," katanya.

Jemaah haji yang memerlukan kebutuhan lebih banyak bisa membawa uang saku sendiri masing-masing. Kendati medikian, Kemenag mengimbau agar jemaah tidak perlu membawa uang tunai terlalu banyak karena berisiko hilang.

Alternatif lain, jemaah bisa menyetorkan uang ke rekening khusus haji di bank-bank tertentu yang membuka layanan tarik tunai di Arab Saudi.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom