Menuju konten utama

Berapa Kenaikan Berat Badan Ideal Ibu Hamil pada Setiap Trimester?

Berapa kenaikan berat badan ideal ibu hamil setiap trimester dan bagaimana penghitungannya menurut indeks massa tubuh?

Berapa Kenaikan Berat Badan Ideal Ibu Hamil pada Setiap Trimester?
Ilustrasi Ibu hamil. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Saat bayi dalam kandungan tumbuh, maka berat badan ibu yang sedang hamil secara bertahap akan bertambah. Berapa banyak kenaikan berat badan akan tergantung pada seberapa banyak timbangan ibu sebelum masa kehamilan.

Meskipun sebagian besar wanita hamil berat badannya bertambah antara 11,5 kg hingga 16 kg, namun menurut situs Pregnancy Birth Baby, seberapa besar kenaikan berat badan akan dipengaruhi oleh faktor-faktor di bawah ini:

  • Berat badan sebelum hamil, jika berat badan kurang maka perlu menambah sedikit, dan jika kelebihan berat badan Anda harus menambahnya sedikit
  • Mengandung anak kembar
  • Mengalami mual di pagi hari
Makan dengan baik memang penting saat sedang hamil agar bayi tumbuh dengan sehat. Tetapi tidak pula harus 'makan untuk dua orang', seperti yang mungkin disarankan oleh orang-orang.

Saat hamil, tidak hanya janin yang tumbuh, tetapi tubuh juga mengembangkan jaringan tubuh ekstra, termasuk payudara dan rahim yang lebih besar, plasenta, serta darah dan cairan ekstra.

Bagi kebanyakan wanita, kenaikan berat badan (BB) selama kehamilan dikaitkan dengan 'indeks massa tubuh' atau IMT pra-kehamilan mereka.

Dikutip Health Direct, Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah panduan untuk membantu orang memperkirakan total lemak tubuh sebagai proporsi dari total berat badan mereka.

IMT dapat menunjukkan risiko untuk mengembangkan kondisi medis tertentu termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan kondisi metabolisme lainnya. Lingkar pinggang adalah indikator yang baik dari 'lemak tersembunyi' di sekitar organ di perut kita.

Rumus Penghitungan BB saat Hamil

Rumus penghitungan IMT untuk ibu hamil adalah berat badan sebelum hamil (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter).

Jadi, misalnya memiliki berat 68 kg dan tinggi 170 cm, perhitungan IMT Anda adalah 68 / 1,7 x 1,7 = 23,5.

  1. Jika berada dalam kisaran berat badan yang sehat sebelum hamil yakni IMT 18,5-24,9, idealnya Anda harus menambah berat badan antara 11,5 kg dan 16 kg, dengan perhitungan 1 hingga 1,5 kg dalam tiga bulan pertama kemudian 1,5 hingga 2 kg setiap bulan sampai Anda melahirkan.
  2. Jika berada di kisaran IMT 25-29,9 (overweight) sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan hanya 7-11,5 kg.
  3. Jika IMT di atas 30 (obesitas) sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan hanya 5-9 kg.
  4. Sementara bagi yang memiliki IMT di bawah 18,5 (underweight) sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menaikkan berat badan sampai 12,5-18 kg.
Saat mengandung anak kembar, maka perhitungan untuk penambahan berat badan saat hamil sesuai IMT adalah sebagai berikut:

  1. Berat normal dengan IMT 18,5 hingga 24,9 37, penambahan sekitar 17 sampai 25 kg.
  2. Overweight dengan IMT 25 hingga 29,9, penambahan sekitar 14 hingga 23 kg.
  3. Obesitas dengan IMT 30 atau lebih, maka perlu penambahan sekitar 11 hingga 19 kg.

Dilansir dari Mayo Clinic, kelebihan berat badan sebelum hamil dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi kehamilan, termasuk diabetes gestasional, gangguan tekanan darah tinggi saat hamil, seperti preeklamsia, dan perlunya operasi caesar.

Sementara jika kekurangan berat badan sebelum hamil, penting untuk menambah berat badan yang wajar saat Anda sedang hamil. Tanpa bobot ekstra, bayi mungkin terlahir lebih kecil dari yang diharapkan.

Berat badan berlebih selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah kesehatan, seperti lahir lebih besar dari rata-rata (makrosomia janin).

Ibu hamil juga mungkin berisiko tinggi mengalami hipertensi terkait kehamilan, diabetes gestasional, persalinan lama, dan kebutuhan untuk operasi caesar atau persalinan sebelum tanggal kelahiran.

Kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko retensi berat badan pascapartum dan meningkatkan risiko penggumpalan darah di masa pascapartum.

Untuk membantu menambah jumlah berat yang tepat, maka ibu hamil bisa mengatur pola makannya sebagai berikut:

  • Makan makanan yang sehat dan bergizi yang mencakup buah dan sayuran segar, roti dan sereal gandum utuh, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, ikan, dan produk susu rendah lemak
  • Melakukan olahraga sedang secara teratur
  • Menghindari makanan dan minuman berlemak dan manis
  • Pastikan mengetahui makanan mana yang aman dikonsumsi selama kehamilan.
Ibu hamil juga harus memeriksa bahwa makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang membuat Anda tetap sehat dan yang akan memberi bayi awal kehidupan yang sehat seperti asam folat, zat besi, kalsium, yodium dan protein.

Menjaga asupan cairan Anda juga penting, sebaiknya minum sekitar 2 liter air setiap hari. Morning sickness dapat membuat dehidrasi, jadi bicarakan dengan dokter atau ahli kesehatan jika Anda tidak mendapatkan cukup cairan.

Olahraga seperti berjalan kaki 30 menit setiap hari, berenang, atau mengikuti kelas senam hamil akan membantu, tetapi jangan melakukan lebih dari 20 menit aktivitas fisik cepat untuk menghindari kepanasan.

Menambah berat badan kurang atau lebih dari yang direkomendasikan dapat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan bayi, seperti penambahan berat badan yang terlalu banyak meningkatkan risiko diabetes gestasional.

Makan makanan yang sehat dan seimbang akan membantu bayi mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dan tumbuh dengan sehat.

Rata-rata wanita hamil hanya membutuhkan sekitar 300 kalori lebih banyak sehari daripada sebelum mereka hamil. Ini akan membantu mereka menambah berat badan yang tepat selama kehamilannya.

Baca juga artikel terkait IBU HAMIL atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH