tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bibit vaksin Merah Putih yang digarap 7 lembaga akan diserahkan ke PT Bio Farma untuk dimulai uji klinis pada Maret 2021.
“Alhamdulilah ada kabar terakhir Eijkman (salah satu dari 7 lembaga peneliti) akan memberikan seed vaksin ke Bio Farma pada Q1 2021 atau pada Maret ini kami harapkan bisa ontime. Lalu kita akan melakukan uji klinis dari bahan vaksin yang sudah diberikan Eijkman nanti,” kata dia dalam diskusi virtual, Selasa (23/2/2021).
Erick menjelaskan, jika proses uji klinis lancar, maka vaksin buatan lokal sudah bisa diikutsertakan dalam proses vaksinasi masal pada Q1 2022.
“Kalau semua berjalan lancar kita sudah mulai bisa memproduksi vaksin sendiri, vaksin Merah Putih di Q1 2022. Kalau vaksin Merah Putih bisa diketemukan lebih awal, tentu pengadaannya [vaksin impor] tidak perlu sebanyak tahun ini,” kata dia.
Anggaran pemerintah untuk mengcover kebutuhan vaksin di 2021 cukup tinggi yaitu mencapai Rp60 triliun. Ketersediaan vaksin Merah Putih diharapkan bisa membantu pemerintah untuk mengurangi ketergantungan tersebut.
Vaksin Merah Putih sendiri saat ini diteliti oleh 7 institusi yakni Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada.
Vaksin merah putih diproyeksi akan membantu pemerintah untuk memperkuat program Indonesia sehat. “Tentu program berikutnya bahwa di Indonesia sehat kita upayakan untuk meningkatkan produksi vaksin,” kata Erick.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz