tirto.id - Media sosial diramaikan dengan kabar soal sesi debat calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024 ditiadakan. Kabar ini mencuat seiring dengan ditetapkannya format baru debat capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Lantas, benarkah sesi debat cawapres 2024 ditiadakan? Masih ada perdebatan terkait benar atau tidaknya sesi debat cawapres 2024 ditiadakan atau tetap ada. Pasalnya, KPU membantah kabar tersebut dan menyebut bahwa debat cawapres akan tetap diselenggarakan sebanyak dua kali.
Hal yang disorot publik saat ini adalah pernyataan Ketua KPU soal format baru debat capres-cawapres 2024 yang dinilai menghilangkan esensi dari debat cawapres. Sebagian orang bahkan menuding bahwa keputusan format baru yang diusulkan ini menguntungkan salah satu pasangan calon (paslon) capres dan cawapres.
Debat capres dan cawapres sendiri merupakan salah satu rangkaian Pemilu yang wajib diselenggarakan sesuai amanat peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-undang (UU) Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang menyebut bahwa debat capres-cawapres perlu diselenggarakan sebanyak lima kali.
Benarkah Debat Capres dan Cawapres 2024 Ditiadakan?
Pihak KPU melalui Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari membantah kabar yang menyebut bahwa debat cawapres 2024 ditiadakan.
Menurutnya, kabar yang menyebut bahwa debat cawapres dihilangkan adalah tidak benar alias hoax. Ia memastikan bahwa debat capres dan cawapres jelang Pemilu 2024 akan tetap terlaksana sebanyak lima kali.
"Berita ngawur ini (kabar debat cawapres ditiadakan), tetap ada debat cawapres. UU Pemilu menentukan ada lima kali debat, tiga kali debat capres, dan dua kali debat cawapres," kata Hasyim, seperti yang dikutip dari RRI.
Meskipun menepis kabar tentang debat cawapres ditiadakan, Hasyim sebelumnya sempat menyinggung adanya perubahan format debat cawapres tahun ini. Hasyim menyebut bahwa debat cawapres tahun ini diusulkan mengalami perubahan format.
Perubahan format yang dimaksud adalah ketiga paslon hadir dalam setiap sesi debat. Artinya, pada saat debat capres cawapres akan ikut mendampingi, begitu juga dengan debat cawapres, capres akan ikut mendampingi.
Hasyim menjelaskan, meskipun nantinya setiap paslon hadir, proporsi bicaranya berbeda sesuai sesi debat yang digelar.
"Lima kali debat itu pasangan calon semuanya hadir, hanya saja, proporsi bicaranya yang berbeda. Pada saat debat capres, proporsinya capres bicara lebih banyak, ketika debat cawapres proporsinya untuk cawapres lebih banyak," sambungnya.
Menurut Hasyim, melalui format ini diharapkan publik dapat menilai kerja sama atau team work paslon melalui debat. Padahal, format inilah yang sesungguhnya dipermasalahkan banyak orang.
Pada pelaksanaan debat pilpres sebelumnya, masing-masing cawapres dihadapkan dengan satu sama lain tanpa didampingi capres. Mereka menyampaikan gagasan pribadinya tanpa kerja sama dengan capres.
Debat cawapres sebelumnya tidak menonjolkan team work dan proporsi bicara cawapres tidak dibagi dengan capres. Perbedaan format inilah yang membuat sebagian orang menyimpulkan bahwa debat cawapres tahun ini ditiadakan.
Debat capres cawapres Pemilu 2024 bakal diikuti 3 pasangan capres-cawapres. Sebelumnya ketiga capres-cawapres telah mendatkan nomor urut pemilu.
Nomor urut 1 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Nomor 2 menjadi milik Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sementara itu, nomor urut 3 diisi Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Reaksi DPR, Paslon, & Parpol Soal Perubahan Format Debat Cawapres 2024
Beberapa pihak memberikan tanggapannya terkait kabar sesi debat khusus cawapres yang ditiadakan. Beberapa tokoh publik yang telah memberikan tanggapan termasuk ketua DPR, paslon, dan partai politik, sebagai berikut:
1. Ketua DPR RI Puan Maharani
Salah satu tanggapan soal polemik perubahan format debat cawapres datang dari Senayan, yaitu Ketua DPR RI Puan Maharani. Melalui sebuah pernyataan, Puan mengimbau semua pihak agar mematuhi aturan yang sudah berlaku.
Puan juga berharap ketiga paslon untuk berembuk bersama untuk menemukan format debat yang sesuai.
"Kita akan kembali mengatur, aturannya memang 5 kali debat capres. Apakah ini kemudian hanya capres saja atau cawapres juga. 3 pasang calon harus berembuk untuk menyamakan persepsi agar kedepannya lebih baik bagaimana," kata Puan dalam rilis DPR RI.
2. Capres Nomor 3 Ganjar Pranowo
Tanggapan netral muncul dari capres nomor 3, Ganjar Pranowo. Capres yang diusung PDI-P, PPP, Hanura, dan Perindo itu menyatakan siap menjalani debat apapun formatnya.
"Ada atau tidaknya debat antar-cawapres, saya sudah mempersiapkan diri dengan skenario apa pun," kata Ganjar seperti yang dikutip dari Antara.
3. Cawapres Nomor 1 dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar selaku cawapres paslon nomor urut 1 sekaligus Ketua Umum (Ketum) PKB turut memberikan tanggapan. Ia mengaku kecewa terkait perubahan format debat cawapres tidak seperti pemilu sebelumnya.
"Saya belum tahu maksudnya apa kok perubahan itu terjadi. Tentu kita menyesal itu terjadi, tidak seperti lima tahun yang lalu," kata sosok yang sering dipanggil Cak Imin itu.
"Ya sebetulnya debat ini kan bagian dari transparansi rencana dan gagasan ke depan. Kalau pemilu ini mau baik ya kita adu gagasan, adu program, adu ide. Kita siap melakukan itu," lanjut dia.
4. Ketum PSI
Dari kalangan parpol, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep juga menanggapi soal perubahan format debat cawapres tersebut. Ia sebenarnya mendukung digelarnya debat cawapres Pemilu 2024.
Menurut putra bungsu Presiden Joko Widodo itu, akan lebih baik jika diadakan debat cawapres, kendati pihaknya tetap mematuhi apapun keputusan KPU.
"Saya rasa jauh lebih baik, kalau ada debat cawapres. Kami ikut apa kata KPU, diadakan ya ayo, enggak diadakan ya sudah," kata Kaesang masih dikutip dari Antara.
5. Cawapres Nomor 2 Gibran Rakabuming Raka
Cawapres nomor 2 Gibran Rakabuming Raka turut menyebutkan posisinya dalam perubahan format debat cawapres kali ini. Putra sulung Presiden Jokowi itu menyebut bahwa perubahan format debat ini tidak menguntungkan siapapun.
"Sama saja, sama saja, tidak ada yang menguntungkan siapa-siapa. Enggak, tidak menguntungkan (salah satu pihak) sama saja," katanya. Lebih lanjut, ia mengklaim akan mengikuti segala peraturan yang ditetapkan oleh KPU.
Jadwal & Tema Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024
Berikut adalah jadwal dan tema debat capres-cawapres Pemilu 2024 yang berlangsung sebanyak 5 kali:
1. 12 Desember 2023
Tema: hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
2. 22 Desember 2023
Temas: pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
3. 7 Januari 2024
Temas: ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN.
4. 21 Januari 2024
Tema: energi, sumber daya alam (SDA), SMN, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.
5. 4 Februari 2024
Temas: teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan (post-COVID Society), dan ketenagakerjaan.
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy