tirto.id - Direktur Perdagangan Saham BEI Laksono Widodo menyatakan otoritas bursa akan menyikapi rekomendasi saham ala influencer seperti Raffi Ahmad dan Ari Lasso dengan langkah persuasif.
Aktivitas memberi rekomendasi saham sebenarnya sudah diatur bahkan memiliki jenis pelanggarannya, tetapi otoritas belum akan menggunakan jalur itu.
“Ini kan fenomena baru. Terkait maraknya transaksi oleh retail dan juga dengan fenomena influencer melalui sosial media. Walaupun ada aturan mengenai ini, approach yang akan dipakai adalah persuasif dan edukasi kepada para influencer,” ucap Laksono kepada Tirto dalam pesan singkat, Selasa (5/1/2021).
Laksono bilang kalau BEI akan mengajak para influencer untuk duduk bersama dan mendiskusikan hal ini. Ia bilang kehadiran mereka disambut positif oleh otoritas bursa tetapi ada baiknya para influencer mengetahui konsekuensi dari aktivitas memberi rekomendasi tersebut.
“Juga perlu mengingatkan mereka akan tanggung jawab moral mereka untuk para followernya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikutnya apabila ada yang bisa dikecewakan,” ucap Laksono.
Raffi Ahmad dan Ari Lasso menjadi sorotan usai kedua artis mengunggah konten yang mengarah ke promosi (endorsement) agar berinvestasi di saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). Di akun Instagram, Raffi Ahmad bahkan mengaku memperoleh keuntungan atau “cuan” hingga 20 persen meski baru pertama kali menanamkan uangnya.
MCAS dalam tanggapan ke otoritas bursa, Selasa (5/1/2021) membantah adanya endorsement. MCAS menyatakan keputusan Raffi maupun Ari untuk membeli saham dan mengunggahnya di media sosial tidak terkait dengan perusahaan.
“Perlu kami sampaikan bahwa keputusan investasi dari Bapak Raffi Ahmad dan Bapak Ari Lasso merupakan keputusan personal dan Perseroan tidak memiliki hubungan bisnis dengan kedua public figure tersebut,” ucap Direktur & Corporate Secretary PT M Cash Integrasi Rachel Stephanie M. Siagian dalam keterbukaan informasi BEI.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri