Menuju konten utama

BBPOM Pastikan Garam Campur Kaca Berita Hoax

BPOM menguji sampel produk garam yang dikabarkan bercampur kaca. Hasilnya, dari tiga parameter pengujian, produk garam yang diperiksa aman dan tidak mengandung campuran kaca.

BBPOM Pastikan Garam Campur Kaca Berita Hoax
Petani membawa garam menggunakan gerobak dorong saat panen di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/8). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

tirto.id - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menegaskan, informasi mengenai garam campur serpihan kaca yang beredar di media sosial akhir-akhir ini adalah kabar bohong atau hoax.

Kepala BBPOM Surabaya Dra Apt Hardaningsih mengatakan lembaganya sudah mengambil contoh produk garam yang dikabarkan bercampur serpihan kaca dan melakukan pengujian laboratorium.

"Kami pastikan tidak ada garam yang tercampur serpihan kaca. Berita yang ada di media sosial tidak benar atau hoax. Karena Jumat minggu lalu kami sudah lakukan sidak dengan pengambilan sampel dan lakukan pengujian laboratorium dan semua hasilnya tidak ada yang mengandung kaca," kata dia di Surabaya, Jumat (18/8/2017).

BBPOM Surabaya sudah memeriksa sampel produk garam merek Ibu Bijak, Anak Pintar, Sarcil, Jap Gajah, Cap S dan Karapan Sapi buatan produsen asal Surabaya, Pamekasan, Gresik dan Pati yang beredar di Jawa Timur.

Hasilnya, tidak ada satu pun produk garam konsumsi dalam kemasan 250 gram itu yang mengandung serpihan kaca.

Hasil uji laboratorium, ia menjelaskan, menunjukkan bahwa produk-produk garam yang diperiksa aman dikonsumsi berdasarkan tiga parameter pengujian.

"Setelah kami lakukan uji laboratorium hasilnya sudah memenuhi syarat semua seperti kadar air, NaCl dan kadar Iodiumnya aman untuk di konsumsi," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Antara.

Ia mengimbau agar masyarakat berhenti untuk menyebarkan berita hoax tersebut karena meresahkan dan memebrikan dampak bagi produsen dan konsumen.

"Saya imbau agar tidak menyebarkan informasi hoax karena dari informasi itu dapat meresahkan masyarakat dan juga dapat memberikan dampak produsen dan konsumen," ujarnya.

Sebelumnya beredar kabar mengenai warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan, yang merasa janggal ketika sedang memasak dengan menggunakan garam berbentuk seperti bubuk kristal kaca yang tidak bisa hancur dan sulit dihaluskan saat ditumbuk, dan memunculkan dugaan garam itu dicampur serpihan kaca.

Baca juga artikel terkait BERITA HOAX atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra