Menuju konten utama

Basarnas: Pencarian Pesawat Lion Air akan Intensif 7 Hari ke Depan

"Sesuai perintah bapak presiden tadi bahwa malam hari kita tetap bekerja 24 jam," kata Syaugi.

Basarnas: Pencarian Pesawat Lion Air akan Intensif 7 Hari ke Depan
Petugas Basarnas mengevakuasi puing pesawat Lion Air JT 610 pascakecelakaan, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/10/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi menyatakan pihaknya terus melakukan pencarian korban dan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan dekat Tanjung, Karawang, Jawa Barat sejak pukul 06.50 WIB. Syaugi mengatakan, Basarnas akan terus melakukan pencarian setidaknya selama 7 hari ke dapan

"Sesuai perintah bapak presiden tadi bahwa malam hari kita tetap bekerja 24 jam. SOP kita 7 hari apabila masih ada yang belum ditemukan akan kita tambah 3 hari dan apabila ada kemungkinan untuk ditemukan kita akan tambah," kata Syaugi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (29/10/2018).

Basarnas mengirimkan 3 kapal besar ukuran 40 meter serta rescuer lengkap untuk proses evakuasi. Mereka pun menurunkan helikopter untuk membantu pencarian. Syaugi menambahkan, Basarnas menggunakan multibeam echosounder untuk mencari objek bawah laut dan remote operated underwater vehicle untuk memantau situasi bawah laut.

Dari lokasi kecelakaan, Basarnas menemukan puing pesawat dan sudah diangkut ke JICT. Mereka kini mulai menerapkan pencarian dengan metode penyelaman. Saat ini, Basarnas sudah melakukan penghitungan pencarian berdasarkan situasi cuaca dan arus angin sehingga penyelaman berjalan efektif.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita mengharapkan body pesawat atau main body itu sudah bisa ditemukan. Kalau serpihan di atas permukaan sudah ditemukan," kata Syaugi.

Selain bergerak 24 jam, Kepala Komite Nasional untuk Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menambahkan, sebuah kapal digerakkan untuk pencarian malam. Selain membawa perlengkapan yang disampaikan Basarnas, pencarian korban akan melibatkan pihak otoritas Singapura.

"Kita menunggu teman-teman dari Singapura yang juga membawa peralatan untuk membantu kita. Sebentar lagi mungkin mereka mendarat di Cengkareng terus kita langsung bawa ke kapal," kata Soerjanto di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (29/10/2018).

Soerjanto mengatakan, perlengkapan dari Singapura sedikit lebih baik dari Indonesia. Perlengkapan Singapura bisa mendeteksi lebih luas dibandingkan perlengkapan Indonesia. Semua dilakukan untuk membantu Basarnas mencari para korban dan pesawat.

"Fokusnya membantu Basarnas menemukan korban. Jadi kita menemukan blackbox dalam rangka menemukan rangka pesawat yang kita perkirakan korban masih berada di kerangka pesawat," kata Soerjanto.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto