tirto.id - Berdasarkan data pergerakan operasi SAR di posko SAR Mission Coordinator (SMC) Basarnas DKI Jakarta, tim pencarian menemukan empat kartu identitas dari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.
Pada pukul 18.35 WIB, KNP 356 Coast Guard Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) menemukan identitas atas nama Denny Maulana dan dua dompet atas nama Vita D dan Faisaleh Harhara. Selain itu, kapal tersebut juta membawa bagian tubuh, sepatu anak, sepatu dewasa dan serpihan pesawat.
Selanjutnya, pada pukul 18.40 WIB, RIB Kopaska membawa satu dompet dan identitas atas nama Niko Yoga M, satu tas, satu jaket penyelamat, serpihan pesawat. Empat bagian tubuh yang juga ditemukan, dibawa ke RS Polri menggunakan ambulans PMI Jakarta Selatan dan ambulans TNI AL M.
Lantas, sekitar pukul 18.45 WIB, KP Elang Laut 2003 menyerahkan bagian tubuh korban ke posko Basarnas. Kemudian, RIB Dumara, yang berlabuh di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, membawa satu kantung berisi bagian tubuh korban dan satu kantung serpihan pesawat.
Data terakhir yang diterima SMC pukul 20.40 WIB, kapal Bea Cukai 9006 melakukan penyelaman dan menggunakan sonar untuk mendeteksi logam dengan radius setengah mil. Serta melakukan pencarian di permukaan laut dengan radius 4 NM (Nautical Mile), empat ke selatan, empat ke timur.
Basarnas akan melanjutkan operasi pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-610 dengan metode penyelaman, Selasa (30/10/2018) pagi. Malam ini, pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-610 di perairan dekat Tanjung Karawang akan dilakukan mengandalkan alat yang dibawa empat kapal.
"Pencarian dengan kapal-kapal tetap dilakukan dan KRI Rigel 933 masih melakukan operasi. Kemudian malam ini saya perintahkan BPPT menggunakan Kapal Baruna Jaya melakukan pencarian bangkai kapal," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen Bambang Suryo di kantornya, Senin (29/10/2018) malam.
Pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-610 dilakukan para penyelam dari Basarnas dan TNI serta Polri. Kemudian, proses itu juga dibantu peralatan canggih KRI Rigel 933. Kapal itu merupakan milik TNI Angkatan Laut yang berfungsi untuk kerja Hidro-Oseanografi.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo