tirto.id -
"Kita belum menemukan yang selamat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi Syaugi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (29/10/2018).
Syaugi mengatakan, setidaknya sudah ada 9 kantong jenazah yang sudah dikumpulkan oleh pihak Basarnas. Kesembilan kantong jenazah tersebut terdiri potongan jenazah dan sudah diserahkan ke RS Polri Kramat Jati. Seluruh korban yang ditemukan diidentifikasi oleh tim Polri. Pihak Basarnas belum mau memastikan kalau semua penumpang meninggal.
"Belum pasti karena kita belum dapat semua. Nanti kalau sudah ketemu semua nanti kita bisa mengatakan itu," kata Syaugi.
Syaugi memastikan lokasi pesawat jatuh sesuai dengan temuan lapangan. Mereka mendapati kepingan pesawat tidak jauh dari titik hilang kontak pesawat. Namun, pihak Basarnas belum menemukan Blackbox.
"Kalau kita belum menemukan blackbox, belum kita temukan," kata Syaugi.
Basarnas pada Senin pukul 9.50 WIB memastikan bahwa pesawat itu jatuh di perairan dekat Tanjung, Karawang. Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 dibuat pada 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pihak Lion Air memastikan pesawat dinyatakan laik operasi.
Pesawat membawa 189 orang. Dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH