tirto.id -
Beberapa sektor yang turut kena dampak positif dari pertumbuhan ini antara lain konstruksi, perhotelan, makanan dan sektor lain-lain.
Dari sektor perhotelan pertumbuhan ekonomi akan terdorong sekitar sebesar 0,12 persen, sementara di sektor makanan dan minuman sebesar 0,05 persen, konstruksi 0,25 persen dan lain-lain sebesar 0,21 persen.
Pertumbuhan ini didorong oleh bertambahnya jumlah pengunjung dari luar Bali yang mencapai kurang lebih 19.800 orang. Menurut Bambang 19.800 orang tersebut berasal dari 189 negara peserta IMF dengan waktu tinggal sekitar 9 hari.
"Ini perhitungan kasar mereka menetap 9 hari. Acaranya 6 hari tapi dihitung juga kedatangan dan kepulangan mereka," ujar Bambang dalam Diskusi Forum Merdeka Barat, Senin (17/9/2018).
Dari total jumlah pengunjung yang diperkirakan, 5.050 orang di antaranya merupakan delegasi dan 14.750 berasal dari non delegasi. Sementara itu, akan ada pula 13.000 di antara pendatang internasional dan 1.750 dari Indonesia.
Bambang memperkirakan, tanpa AM-IMF, ekonomi Bali diperkirakan hanya tumbuh 5,9% di 2018 atau masih melanjutkan perlambatan tahun lalu. Adanya acara ini, ekonomi Bali akan lebih tinggi sebanyak 0,64%.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri