tirto.id - Pemerintah angkat bicara mengenai surat terbuka 35 investor Global yang mewakili investasi (AUM) 4,1 triliun dolar AS yang mengkhawatirkan isu lingkungan UU Cipta Kerja. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) klaim tak mengenal perusahaan-perusahaan itu lantaran tidak terdaftar sama sekali dalam database BKPM maupun pernah berinvestasi di Indonesia.
“Saya ingin katakan setelah kami cek 35 perusahaan tidak terdaftar di BKPM sebagai perusahaan yang investasikan dananya di Indonesia atau FDI. Tidak ada. Bahkan kami sudah mengecek Bursa Efek Jakarta,” ucap Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Kamis (8/10/2020).
Bahlil lantas mempertanyakan dasar ke-35 perusahaan itu mengirimkan surat terbuka mereka. Ia menduga adanya respons itu menunjukkan sejumlah negara tidak ingin Indonesia menjadi lebih baik melalui UU Cipta Kerja.
“Nah, saya malah bertanya kalau dia tidak pernah investasi di Indonesia atau berkaitan usaha di Indonesia dan bikin surat tidak setuju. Ada apakah ini? Tanyalah pada rumput yang bergoyang,” ucap Bahlil.
Namun faktanya, Bahlil keliru karena beberapa investor global yang kirim surat ke pemerintah terkait UU Ciptaker memang sudah berinvestasi di Indonesia, salah satunya Sumitomo Mitsui Trust Asset Management.
Sumitomo Mitsui Trust Asset Management merupakan salah satu anak usaha dari Sumitomo Mitsui Trust Holdings. Kehadiran Sumitomo Mitsui di Indonesia nyatanya sudah terasa melalui Sumitomo Mitsui Trust Bank yang memiliki kantor perwakilan di Indonesia dan terdaftar dalam Perhimpunan Bank Internasional (Perbina).
Berikut daftar ke-35 investor itu adalah:
- a.s.r. asset management
- ACTIAM
- Aviva Investors
- BMO Global Asset Management
- Boston Common Asset Management
- Christian Super
- Church Commissioners for England
- The Church of England Pension Board
- Congregation of Sisters of St. Agnes
- Dana Investment Advisors
- Domini Impact Investments LLC
- Dominican Sisters ~ Grand Rapids
- Dominican Sisters of Mission San Jose
- Dominican Sisters of San Rafael
- Figure 8 Investment Strategies
- Future Super
- Green Century Capital Management
- Indép’AM
- Karner Blue Capital
- KLP
- Legal & General Investment Management
- Local Authority Pension Fund Forum
- NN Investment Partners
- OP Investment Management
- Pax World Funds
- Religious of the Sacred Heart of Mary Western Province
- Robeco
- Seventh Generation Interfaith, Inc.
- The Sister of St. Francis of Philadelphia
- Sisters of St. Joseph of Orange
- Skye Advisors LLC
- Socially Responsible Investment Coalition
- Storebrand Asset Management
- Sumitomo Mitsui Trust Asset Management
- Trillium Asset Management
Alasan investor mengirimkan surat itu berkaitan dengan deregulasi perlindungan lingkungan dalam RUU Cipta Kerja. Mereka menilai UU Cipta Kerja dapat menghambat upaya Indonesia dalam melindungi hutan tropis. Belum lagi degradasi lingkungan memiliki kaitan erat dengan peningkatan kejadian penyakit zoonosis seperti COVID-19.
“Sebagai investor, kami khawatir deregulasi ini akan berdampak negatif bagi perusahaan investee dan portofolio kami secara keseluruhan karena berpotensi meningkatkan risiko reputasi, operasional, regulasi, dan iklim yang ditimbulkan bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia,” ucap surat terbuka itu.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz