tirto.id - Ada yang berbeda dengan situasi musim libur lebaran 2019. Mulai tahun ini sejumlah ruas tol baru bisa dipakai para pemudik. Untuk pertama kalinya pula para pengguna mobil dapat menikmati tol Trans Jawa yang tersambung dari Merak sampai Probolinggo sejauh 962 km.
Begitu pula dengan Sumatera. Beroperasinya tol Bakauheni-Terbanggi Besar sejauh 140 km, ditambah dengan ruas tol fungsional Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 km, serta tol fungsional Kayu Agung-Palembang-Betung dengan jarak 33 km, turut memperlancar arus mudik kali ini.
Dengan beroperasinya sejumlah ruas jalan baru, di Tol Trans Jawa, misalnya, terjadi peningkatan pengguna kendaraan pribadi dalam arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1440 H. Hal ini diungkap oleh Imran Rasyid, Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan, berdasarkan data pada H+2 atau per Sabtu (8/6/2019).
“Peningkatan sebesar 63,5 persen yaitu 451.104 kendaraan,” katanya seperti dilaporkan Tirto. Menurutnya kenaikan terbesar terjadi pada pergerakan keluar melalui gerbang tol Cikampek Utama yang naik 214 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Imran juga mengatakan meningkatnya jumlah pengguna jalan menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menggunakan tol Trans Jawa. Selain itu, kendaraan yang melewati ruas jalan non tol (arteri) juga terpantau meningkat 61 persen atau sebanyak 328.669 kendaraan.
“Ini merupakan dampak positif dioperasikannya tol Trans Jawa sebagai jalur alternatif selain Pantura dan Pansela yang pernah menjadi preferensi utama di tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Setelah libur Lebaran 2019 usai, sejumlah kendaraan para pemudik telah meninggalkan kampung halamannya dan kembali ke kota asal masing-masing. Sebelum memulai kembali aktivitas sehari-hari, ada baiknya Anda mengecek kondisi mobil usai dipakai ratusan bahkan ribuan kilometer pada perjalanan liburan kemarin.
Pemudik disarankan memeriksakan mobilnya setelah melewati berbagai kondisi jalan, dari mulusnya jalan tol hingga rusaknya jalur perdesaan. Atau ketika berada di bawah sinar matahari, maupun saat hujan deras, hingga keadaan banjir sekalipun. Apa kondisinya masih sama seperti saat sebelum berangkat mudik?
Cek Eksterior dan Interior
Anda bisa memulai pengecekan dengan mencuci dulu mobil sampai bersih. Perhatikan cara mencuci, sebab setelah menempuh perjalanan jarak jauh biasanya seluruh bagian mobil akan tertutupi kotoran atau debu yang bisa menggores permukaan cat.
Pastikan kotoran rontok sebelum mengelap bodi mobil, biasanya pemilik tak sadar gerakannya malah justru menimbulkan goresan halus atau swirl mark. Selain itu, goresan biasanya juga dialami mobil karena terkena batu atau benda lainnya selama perjalanan mudik.
Penting juga untuk mencuci bagian kolong mobil. Selain agar terjaga kebersihannya, merawat rutin bagian ini dapat membantu Anda mengatasi potensi masalah di masa depan. Kebocoran atau rembesan pada beberapa bagian, misalnya, dapat diketahui saat mencuci bagian kolong, sehingga pangkal masalah bisa segera diatasi.
Tak ada salahnya juga bila Anda memberikan paket perawatan eksterior pada kendaraan kesayangan, seperti memberikan lapisan kompon atau coating bodi seperti yang ditawarkan beberapa salon mobil kenamaan.
Terlebih saat mudik biasanya mobil terpapar panas berlebih, atau ketika parkir terkena kotoran burung maupun getah pohon. Menurut Raymundus Arief, Business Development Manager PT Scuto Indonesia, dua hal tersebut mengandung zat asam tinggi yang dapat merusak lapisan cat. Membiarkannya dalam jangka waktu lama malah membuat cat jadi tampak kusam.
“Oleh karena itu, bagian eksterior perlu dirapikan kembali untuk menjaga lapisan cat supaya tidak rusak. Serta agar mobil lebih segar dan membuat pemilik lebih percaya diri karena mobil terlihat seperti baru.” katanya kepada Tirto.
Selain bodi, bagian kaca juga harus dapat perhatian. Selama perjalanan mudik bagian ini terkena polutan dari asap maupun zat asam yang dibawa air hujan. Ray menyebutkan kaca jadi yang paling rentan dihinggapi jamur. Membersihkannya dengan obat khusus dapat membuat pandangan ke luar mobil jadi lebih jernih.
Sedangkan pada bagian interior, perawatannya lebih mendetail. Sebab, menurut Ray, dalam perjalanan luar kota pasti akan terdapat remahan makanan atau tumpahan minuman di mobil.
“Untuk jok dengan bahan kulit, membersihkannya cukup dilap dengan chamois atau microfiber sudah bisa bersih. Tapi kalau jok bahan fabric, membersihkannya butuh obat khusus karena kotoran pasti meninggalkan bercak,” terangnya.
Obat khusus yang berupa cairan ini diperlukan untuk mengembalikan keaslian dari komponen interior. Ia mengingatkan jangan sampai karakter interior yang berwarna doff, setelah dibersihkan malah jadi mengkilap atau sebaliknya. “Bahan interior dari fabric, kulit, material empuk, atau pun plastik punya karakteristik berbeda, cara merawatnya juga beda,” tuturnya.
Sementara bagian karpet mobil perlu dibersihkan dan dicuci semua, untuk menghindari lembab serta bersarangnya serangga. Hal ini turut dilakukan untuk menghilangkan bau serta dapat membuat kabin jadi lebih segar.
“Gunakan alat dehumidifier atau silika gel kering untuk menghilangkan kelembaban. Bisa juga pakai bubuk kopi yang diletakkan di dalam kabin mobil selama beberapa hari,” ungkap Ray.
Bagian Lain yang Wajib Diperhatikan
Di samping eksterior dan interior kendaraan, pengecekan bagian mesin serta berbagai komponennya juga tak kalah penting. Denny Sulistyo, kepala Bengkel Honda Jakarta Center di Jl. Pangeran Jayakarta No. 50, Jakarta Pusat, mengatakan perawatan mobil usai perjalanan mudik perlu dilakukan.
“Kami dalam pemeriksaan usai mudik kepada pelanggan, akan melihat history servisnya dulu. Kalau konsumen memang belum melakukan perawatan berkala, kami akan sarankan untuk itu dulu. Tapi kalau sebelum mudik sudah melakukan, berarti hanya general check up saja,” sebutnya kepada Tirto.
General check up ini meliputi pemeriksaan mesin, kelistrikan dan kaki-kaki. Untuk bagian mesin, dilakukan pemeriksaan filter udara, jika masih dalam kondisi baik hanya dilakukan pembersihan saja. Begitu juga dengan bagian cairan dan pelumasan. Komponen seperti oli, minyak rem, dan air radiator menurut Denny cukup ditambah saja jika sudah berkurang.
“Karena untuk penggantian oli dan cairan-cairan mesin, penggantiannya mengacu pada jarak tempuh pemakaian. Sementara kondisi mesin secara umum dapat dipantau dari suara. Jika suaranya berubah menjadi cenderung lebih kasar, atau performa menurun, mungkin komponen mesin ada yang bermasalah,” terang Denny.
Usai dipakai mudik lebaran, Denny juga juga menyarankan pemilik mobil untuk memeriksa bagian AC. Setelah perjalanan jauh filter AC perlu dibersihkan agar pendinginannya tetap maksimal.
“Sementara untuk bagian kelistrikan kami mengecek lewat panel-panel indikator di dasbor, kalau ada yang bermasalah biasanya menyala. Selain itu juga dilakukan dengan alat scanner yang dapat membaca keadaan mobil terkini, sehingga pemeriksaan dapat lebih menyeluruh,” jelasnya.
Untuk bagian kaki-kaki, pemeriksaan paling awal dilihat dari keadaan fisiknya. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dengan merasakan langsung saat dibawa berkendara, jika ada bunyi-bunyi atau berisik dari kolong patut dicurigai kaki-kaki bermasalah.
“Apakah ada baut-baut yang renggang atau tidak. Penampakan shockbreaker, tie rod, long tie rod, dan ball joint dalam kondisi baik atau tidak. Kalau masih senyap semua berarti aman,” tambah Denny.
Terakhir, pihaknya juga melakukan pengecekan pada sistem pengereman dan kondisi roda. Jika kampas rem sudah menipis atau ada komponen yang kotor usai dipakai perjalanan jauh akan diganti dan dibersihkan. Karena kondisi tersebut dapat memengaruhi performa serta bikin baret piringan cakram.
Sementara jika roda bermasalah akan dilakukan proses spooring dan balancing. Indikasinya ketika setir mobil terasa agak berat ke kanan atau kiri, atau kemudi terasa bergetar di jalan normal. “Biasanya karena sebelumnya mobil pernah menghantam lubang saat kecepatan tinggi atau sering melewati jalan rusak,” tutupnya.
Editor: Windu Jusuf