Menuju konten utama

Badan Pangan Nasional Segera Tetapkan Harga Acuan Kedelai Lokal

BPN menuturkan kisaran harga acuan kedelai sekitar Rp10.000 per kilogram. Harga di kisaran tersebut harus dapat memberikan keuntungan bagi petani.

Badan Pangan Nasional Segera Tetapkan Harga Acuan Kedelai Lokal
Perajin tahu dan tempe mmeriksa kualitas kedelai impor bersubsidi yang akan disalurkan di Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/4/2022). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.

tirto.id - Badan Pangan Nasional segera menetapkan kebijakan harga acuan pembelian kedelai lokal. Hal tersebut dalam rangka membantu petani dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, penetapan harga acuan kedelai tersebut diharapkan memacu petani untuk lebih semangat bertanam sehingga dapat meningkatkan produksi dalam negeri.

“Sesuai arahan Presiden, kita segera menyiapkan kebijakan harga tersebut, tentunya dengan mengajak semua pemangku kepentingan terkait untuk duduk bersama,” ujar Arief dikutip dari Antara, Selasa (20/9/2022).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) Peningkatan Produktivitas Kedelai di Istana Merdeka pada Senin (19/9).

Arief merinci kisaran harga acuan kedelai sekitar Rp10.000 per kilogram. Harga di kisaran tersebut harus dapat memberikan keuntungan bagi petani. Namun, penetapan harga tersebut perlu beriringan dengan peningkatan produktivitas kedelai yang dihasilkan.

Sementara itu, dia menuturkan untuk meningkatkan daya saing produksi kedelai dalam negeri diperlukan pemberlakuan kebijakan tarif impor kedelai. Dia pun mengklaim besarannya akan ditentukan segera.

Sebelumnya, Jokowi dalam arahannya menekankan agar kebutuhan kedelai di Indonesia tidak bergantung pada impor. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) diminta untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menanam bibit varietas unggul, dan bila diperlukan menggunakan bibit produk rekayasa genetik (genetically modified organism/GMO). Dengan menggunakan bibit GMO diharapkan produksi kedelai per hektare dapat meningkat dari 1,6 sampai 2 ton per hektare menjadi sekitar 3,5 sampai 4 ton per hektare.

Untuk mendorong peningkatan produksi kedelai, pemerintah melalui Kementan tengah menyiapkan perluasan lahan tanam kedelai dengan mengejar target hingga 600 ribu hektare produksi secara bertahap. Salah satunya melalui optimalisasi lahan di Konawe, provinsi Sulawesi Tenggara, sekitar 30 ribu hektare.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah berencana untuk menyerap kedelai petani dengan harga Rp10.000/kg. Langkah tersebut agar petani tidak rugi sehingga Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor.

Untuk diketahui, seluruh kebutuhan kedelai sebesar 2,4 juta ton, sementara produksi kedelai nasional justru terus turun.

"Salah satu arahan beliau agar harganya dibuat agar petani tidak rugi. Untuk itu nanti ada penugasan kepada BUMN agar petani bisa memproduksi, itu di harga Rp 10.000," katanya, Senin (19/9/2022).

Baca juga artikel terkait HARGA KEDELAI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin