Menuju konten utama

Bacaan Surah Al-Infitar Lengkap dengan Makna & Kandungannya

Surah Al-Infitar merupakan surah ke-82 dalam susunan mushaf Al-Quran

Bacaan Surah Al-Infitar Lengkap dengan Makna & Kandungannya
Ilustrasi Alquran. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Surah Al-Infitar merupakan surah ke-82 dalam susunan mushaf Al-Quran. Surah ini membahas tentang keniscayaan Hari Kiamat, serta balasan bagi orang-orang kafir adalah neraka dan orang-orang beriman akan memperoleh surga di akhirat kelak.

Surah Al-Infitar tergolong surah makiyah atau surah yang diturunkan di Makkah. Ia mengandung 19 ayat. Penamaan "Al-Infitar" berasal dari kata "Infatharat" yang terdapat di ayat pertamanya.

Keutamaan surah Al-Infitar adalah sebagai pengingat mengenai dahsyatnya hari Kiamat. Dalam bahasa Arab, "Infitar" artinya terbelah-belah. Pada hari yang dahsyat itu, bumi dan langit akan terbelah, berguncang, dan hancur lebur.

Semua makhluk di dunia akan mati, kecuali yang dikehendaki Allah SWT. Kedahsyatan Kiamat tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Barangsiapa yang ingin merasakan hari Kiamat seperti menyaksikan dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca 'Idzasy Syamsu Kuwwirat' [At-Takwir] dan beliau tidak menyebutkan 'Idzas Samaaun Fatharat' [Al-Infitar] serta Idzas Samaaun Syaqqat [Al-Insyiqaq]," (H.R. Tirmidzi).

Asbabun Nuzul Surah Al-Infitar?

Tidak semua ayat Al-Quran memiliki asbabun nuzul atau sebab turun wahyu tersebut. Surah Al-Infitar adalah salah satu surah yang tidak memiliki asbabun nuzul.

Hal ini ditegaskan dalam Kitab Asbabun Nuzul (Edisi Indonesia terbitan Al-Kautsar, 2014), Imam As-Suyuthi tidak mencantumkan Al-Infitar sebagai surah yang memiliki sebab turun wahyunya.

Kandungan Surah Al-Infitar

Kandungan surah Al-Infitar dijelaskan oleh Sayyid Quthb dalam Kitab Tafsir fi Zhilalil Quran (2000) mengenai kehancuran alam semesta di Hari Kiamat kelak. Secara umum, Sayyid Quthb membagi kandungan surah Al-Infitar dalam empat segmen sebagai berikut.

Pertama, surah Al-Infitar membahas mengenai rangkaian kejadian yang akan berlangsung di Hari Kiamat, mulai dari terbelahnya langit, berjatuhannya bintang-bintang, dibongkarnya kuburan, dan sebagainya.

Kedua, ada ancaman kepada manusia yang diberi nikmat, namun mendustakan karunia tersebut. Ancaman ini tercantum dalam ayat 6-8.

Ketiga, penetapan sebab kedurhakaan dan pengingkaran itu dilakukan dengan mendustakan Hari Kiamat (hari perhitungan). Pengingkaran Hari Kiamat dianggap sebagai sumber kejahatan dan pertentangan. Penjelasan ini tertera dalam ayat 9-16.

Keempat, segmen terakhir menggambarkan besar, agung, dan ngerinya Hari Kiamat. Setiap orang hanya memikirkan dirinya sendiri dan lupa pada sekitarnya. Allah SWT yang akan menangani urusan kiamat dengan tangan-Nya sendiri.

Bacaan Surah Al-Infitar: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Berikut ini bacaan surah Al-Infitar dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

1. إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتْ

Bacaan latinnya: "Iżas-samā`unfaṭarat"

Artinya: "Apabila langit terbelah."

2. وَإِذَا ٱلْكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتْ

Bacaan latinnya: "Wa iżal-kawākibuntaṡarat"

Artinya: "Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan."

3. وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ

Bacaan latinnya: "Wa iżal-biḥāru fujjirat"

Artinya: "Dan apabila lautan menjadi meluap."

4. وَإِذَا ٱلْقُبُورُ بُعْثِرَتْ

Bacaan latinnya: "Wa iżal-qubụru bu’ṡirat"

Artinya: "Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar."

5. عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ

Bacaan latinnya: "‘Alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat"

Artinya: "Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya."

6. يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ

Bacaan latinnya: "Yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm"

Artinya: "Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah."

7. ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ

Bacaan latinnya: "Allażī khalaqaka fa sawwāka fa ‘adalak"

Artinya: "Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang."

8. فِىٓ أَىِّ صُورَةٍ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ

Bacaan latinnya: "Fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak"

Artinya: "Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu."

9. كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِٱلدِّينِ

Bacaan latinnya: "Kallā bal tukażżibụna bid-dīn"

Artinya: "Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan."

10. وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَٰفِظِينَ

Bacaan latinnya: "Wa inna ‘alaikum laḥāfiẓīn"

Artinya: "Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)"

11. كِرَامًا كَٰتِبِينَ

Bacaan latinnya: "Kirāmang kātibīn"

Artinya: "Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)"

12. يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

Bacaan latinnya: "Ya’lamụna mā taf’alụn"

Artinya: "Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan."

13. إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ

Bacaan latinnya: "Innal-abrāra lafī na’īm"

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan."

14. وَإِنَّ ٱلْفُجَّارَ لَفِى جَحِيمٍ

Bacaan latinnya: "Wa innal-fujjāra lafī jaḥīm"

Artinya: "Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka."

15. يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ ٱلدِّينِ

Bacaan latinnya: "Yaṣlaunahā yaumad-dīn"

Artinya: "Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan."

16. وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَآئِبِينَ

Bacaan latinnya: "Wa mā hum ‘an-hā bigā`ibīn"

Artinya: "Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu."

17. وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ

Bacaan latinnya: "Wa mā adrāka mā yaumud-dīn"

Artinya: "Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?"

18. ثُمَّ مَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ

Bacaan latinnya: "Tsumma mā adrāka mā yaumud-dīn"

Artinya: "Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?"

19. يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۖ وَٱلْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ

Bacaan latinnya: "Yauma lā tamliku nafsul linafsin syai`ā, wal-amru yauma`iżil lillāh"

Artinya: "(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah."

Baca juga artikel terkait JUZ AMMA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom