tirto.id - Ibadah kurban merupakan amalan agung dalam Islam. Ibadah ini dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah) dan hari-hari tasyrik (11-13 Zulhijah). Pensyariatan kurban tertera dalam banyak firman Allah SWT. Berikut ini ayat-ayat Al-Quran tentang perintah kurban di hari Idul Adha.
Hukum pelaksanaan kurban adalah sunah muakadah atau sangat ditekankan pengerjaannya dalam Islam. Saking ditekankannya, Rasulullah SAW mencela orang yang berkecukupan harta, namun enggan berkurban.
"Barang siapa yang memiliki kelapangan [harta], sedangkan ia tak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat salat kami," (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim).
Tahun ini, Hari Raya Idul Adha mengalami perbedaan antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 juli 2022 berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor: 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
Sementara itu, pemerintah memutuskan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022 berdasarkan sidang isbat yang digelar pada 29 Juni silam.
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin menyampaikan penjelasan terkait perbedaan penetapan hari besar tersebut.
"Saat ini ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia: kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS. Kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari," ucap Thomas sebagaimana dikutip Tirto dari kanal Bimas Islam, Kamis (23/6/2022).
"Kriteria Baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat. Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam," lanjutnya.
Karena perbedaan dasar penetapan kalender hijriah di atas, Hari Raya Idul Adha menjadi berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah.
Apabila merujuk pada versi Muhammadiyah, penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan pada 9 Juli 2022 (Hari Raya Idul Adha), kemudian diikuti dengan 3 hari tasyrik (10-13 Juli 2022).
Sementara itu, menurut versi pemerintah, penyembelihan kurban baru boleh dilakukan pada 10 Juli 2022 (Hari Raya Idul Adha), kemudian 11-14 Juli 2022 (hari-hari tasyrik).
Ayat Al-Quran Tentang Perintah Melaksanakan Kurban di Hari Idul Adha
Perintah berkurban tertera dalam banyak hadis dan ayat Al-Quran. Di antara ayat-ayat tentang perintah melaksanakan kurban Idul Adha adalah sebagai berikut:
1. Surah Al-Hajj Ayat 34-35
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ
Bacaan latinnya: "Wa likulli ummatin ja'alnā mansakal liyażkurusmallāhi 'alā mā razaqahum mim bahīmatil-an'ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn"
Artinya: "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (QS. Al-Hajj [22]: 34).
ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَٱلصَّٰبِرِينَ عَلَىٰ مَآ أَصَابَهُمْ وَٱلْمُقِيمِى ٱلصَّلَوٰةِ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
Arab-Latin: "Allażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum waṣ-ṣābirīna 'alā mā aṣābahum wal-muqīmiṣ-ṣalāti wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn"
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka," (QS. Al-Hajj [22]: 35).
2. Surah Ash-Shaffat Ayat 102-107
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Bacaan latinnya: "Fa lammā balaga ma'ahus-sa'ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif'al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīn"
Artinya: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar," (QS. Ash-Shaffat [37]: 102).
فَلَمَّآ أَسْلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلْجَبِينِ
Bacaan latinnya: "Fa lammā aslamā wa tallahụ lil-jabīn"
Artinya: "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)," (QS. Ash-Shaffat [37]: 103).
وَنَٰدَيْنَٰهُ أَن يَٰٓإِبْرَٰهِيمُ
Bacaan latinnya: "Wa nādaināhu ay yā ibrāhīm"
Artinya: "Dan Kami panggillah dia: 'Hai Ibrahim," (QS. Ash-Shaffat [37]: 104).
قَدْ صَدَّقْتَ ٱلرُّءْيَآ ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ
Bacaan latinnya: "Qad ṣaddaqtar-ru`yā, innā każālika najzil-muḥsinīn"
Artinya: "Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik," (QS. Ash-Shaffat [37]: 105).
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْبَلَٰٓؤُا۟ ٱلْمُبِينُ
Bacaan latinnya: "Inna hāżā lahuwal-balā`ul mubīn"
Artinya: "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata," (QS. Ash-Shaffat [37]: 106).
وَفَدَيْنَٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
Bacaan latinnya: "Wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīm"
Artinya: "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar," (QS. Ash-Shaffat [37]: 107).
3. Surah Al-Kautsar Ayat 1-2
إِنَّآ أَعۡطَيۡنَـٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ -١- فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ -٢
Bacaan latinnya: "Innā a'ṭainākal-kauṡar. Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar"
Artinya: "Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan engkau (Muhammad) ni’mat yang banyak, maka shalatlah kamu karena Tuhanmu dan sembelihlah (kurbanmu)," (QS. Al-Kautsar [108]: 1-2).
Editor: Addi M Idhom