Penyintas tragedi 1965 kehilangan aset saat peralihan kekuasaan dari orde lama ke orde baru. Tentara dan ormas merampas rumah, tanah, hingga karya sastra.
Tabung Haji menginvestasikan sebagian uangnya ke perkebunan sawit di Indonesia, yang disinyalir kerap tersandung masalah, termasuk pembukaan lahan gambut.
Wacana sawit sebagai tanaman hutan muncul lagi. Wacana itu pernah dikritik akademisi dan pemerhati lingkungan karena dianggap melanggengkan deforestasi.