tirto.id - Aturan baru jika kiper menahan bola terlalu lama kini akan dihukum dengan corner kick atau sepak pojok bagi tim lawan. Hal itu tertuang dalam rilis resmi IFAB pada 1 Maret lalu. Beberapa perubahan lain juga diputuskan resmi masuk dalam Laws of the Game musim 2025-26.
IFAB (The International Football Association Board) atau Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional belum lama ini melakukan pertemuan tahunan di Belfast, Irlandia Utara. Beberapa perubahan aturan dalam sepakbola telah diputuskan yang bisa diterapkan pada musim 2025-26.
Salah satunya adalah aturan mengenai pelanggaran atas tindakan kiper menahan bola terlalu lama. Pada aturan sebelumnya atau yang masih dipakai saat ini, wasit akan memberikan hadiah tendangan bebas tidak langsung bagi lawan apabila kiper menahan bola lebih dari enam detik.
Namun mulai musim 2025-26 nanti aturan itu akan diubah. Jika kiper menahan bola lebih dari delapan detik, wasit akan menghentikan permainan dan memberikan sepak pojok bagi tim lawan.
IFAB menerangkan bahwa wasit akan melakukan hitung mundur visual lima detik ketika kiper telah sepenuhnya menguasai bola. Jika kiper tidak segera melepas bola ke dalam permainan, wasit sah memberikan sepak pojok bagi lawan.
IFAB sendiri merasa perlu mengubah aturan tersebut karena wasit terkadang enggan memberikan hadiah tendangan bebas tidak langsung (IDFK atau indirect free kick) ketika kiper menyalahi aturan. Salah satu sebabnya adalah apabila kiper menahan bola di titik yang dekat dengan gawang, sulit bagi wasit menentukan jarak dengan pagar pemain.
"Mengatur IDFK di kotak penalti seringkali menjadi hal yang sangat sulit. Terutama ketika diambil dari jarak 9,15 meter dari gawang atau lebih dekat karena bek (atau pagar) harus berada di garis antara tiang gawang," demikian pernyataan di laman resmi IFAB.
"Beberapa merasa bahwa IDFK memberikan peluang bagi tim yang tidak menguasai bola kesempatan besar mencetak gol. Padahal mereka tidak punya kemungkinan mencetak gol ketika kiper menyalahi aturan karena mereka tidak sedang menguasai bola."
Menurut laman resmi Antara, IFAB telah melakukan uji coba terkait perubahan aturan tersebut. Uji coba itu dilakukan di EPL 2 atau kompetisi akademi Inggris, di Liga Malta, dan Liga Italia.
Lebih dari 400 pertandingan telah dijadikan ajang uji coba dan hasilnya ada tiga momen tim lawan mendapatkan sepak pojok karena kiper lawan menahan bola terlalu lama. Kasus seperti itu semuanya terjadi di Inggris. Sedangkan di Italia ada satu kasus seperti itu terjadi namun lawan diberikan hadiah lemparan ke dalam.
Beberapa perubahan aturan juga berlaku dalam aspek lain. Misalnya saja ketika terjadi dropped ball, ball in play, protokol VAR, dan panduan kepada ofisial pertandingan.
Untuk dropped ball, jika bola berada di luar kotak penalti saat permainan terhenti, wasit akan memberikan bola pada tim yang dirasa bisa menguasai bola sesaat sebelum permainan terhenti. Sebaliknya, wasit akan memberikan bola pada tim terakhir yang menguasai bola. Dropped ball dilakukan di posisi saat permainan terhenti.
Untuk ball in play, tendangan bebas tidak langsung tanpa adanya hukuman tambahan akan diberikan jika ofisial tim, pemain pengganti, pemain yang diganti, pemain yang mendapatkan kartu merah, atau pemain yang sementara di luar area permainan menyentuh bola saat meninggalkan lapangan tanpa ada niatan melanggar sportivitas.
Aturan terkait VAR kini memungkinkan wasit melakukan pengumuman. Dalam hal ini terkait hasil atau lamanya pengecekan VAR.
Lalu yang terakhir adalah update panduan kepada ofisial pertandingan. Aturan ini menegaskan di mana asisten wasit harus berada saat terjadi pengecekan VAR.
Semua perubahan aturan itu dikatakan IFAB akan diterapkan di pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025. Turnamen tersebut sesuai jadwal akan dimulai pada 14 Juni 2025.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama