Menuju konten utama

AS Tutup Sementara Kedutaannya di Ankara Turki

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara ditutup selama 24 jam, menyusul terjadinya penembakan terhadap kedutaan mereka, beberapa jam setelah Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Kolev, ditembak pada Senin (19/12/2016) malam waktu setempat.

AS Tutup Sementara Kedutaannya di Ankara Turki
Duta Besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov terbaring di lantai setelah ia ditembak oleh Mevlut Mert Altintas di sebuah galeri seni di Ankara, Turki, Senin (19/12). ANTARA FOTO/Hasim Kilic/Hurriyet via REUTERS/.

tirto.id - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara ditutup selama 24 jam, menyusul terjadinya penembakan terhadap kedutaan mereka, beberapa jam setelah Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Kolev, ditembak pada Senin (19/12/2016) malam waktu setempat.

Seorang tak dikenal melepaskan tembakan 03:50 waktu setempat di sekitar kedutaan AS sebelum akhirnya berhasil ditahan oleh polisi, kata sebuah pernyataan. Tidak ada korban dalam insiden itu.

Penembak yang bersembunyi di balik mantelnya itu melepaskan delapan kali tembakan dengan senapan gentel sebelum akhirnya penjaga keamanan kedutaan dapat meringkusnya.

Sebagai tindakan pencegahan, AS telah menutup kedutaan di Ankara dan konsulat di Istanbul dan Adana selama Selasa ini.

Berita ini muncul setelah Duta Besar Rusia ke Turki, Andrey Karlov, ditembak mati oleh seorang yang menyamar sebagai polisi di galeri seni di kota itu. Tersangka sempat berteriak "Ingatlah Suriah! Ingatlah Aleppo!" sebelum ditembak mati oleh pihak keamanan Turki.

Kedutaan Besar AS diketahui berada tepat di seberang jalan tempat insiden itu terjadi. Namun hingga kini belum diketahui pasti apakah dua insiden itu saling berkaitan.

Gedung Putih bereaksi cepat untuk mengutuk pembunuhan Karlov. "Serangan keji teehadap diplomat tidak dapat diterima, dan kami bersatu dengan Rusia dan Turki dalam menghadapi segala bentuk terorisme," kata juru bicara.

Sementara itu Rusia dan Turki, menyebut insiden itu justru menyerukan kerjasama lebih besar antara kedua negara, yang akan bertemu bersama dengan perwakilan Iran, untuk melakukan pembicaraan tentang masa depan perang sipil Suriah di Moskow hari ini.

Pembunuhan itu secara luas juga dipandang sebagai upaya untuk menggagalkan normalisasi hubungan antara Moskow dan Ankara.

Berbicara pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan mitranya dari Turki dan kedua orang itu sepakat bahwa kematian Karlov menunjukkan kebutuhan untuk "meningkatkan perang melawan terorisme."

Kegiatan operasional kedutaan beberapa negara di Ankara pernah ditutup sementara beberapa waktu lalu, menyusul adanya ancaman terhadap staf kedutaan.

Pada bulan September silam, kedutaan Inggris dan Jerman ditutup selama Idul Adha sebagai tindakan pencegahan setelah keamanan Turki memperingatkan adanya rencana serangan terhadap kedua kedutaan tersebut.

Sumber: Reuters dan Independent

Baca juga artikel terkait TURKI atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH