Menuju konten utama
Hari AIDS Sedunia

Arti Logo Hari AIDS Sedunia & Sejarah Pita Merah di World AIDS Day

Apa arti logo dan sejarah pita merah Hari AIDS Sedunia atau World AIDS Day yang diperingati setiap 1 Desember?

Arti Logo Hari AIDS Sedunia & Sejarah Pita Merah di World AIDS Day
Ilustrasi Hari Aids Dunia. foto/Istockphoto

tirto.id - Setiap tanggal 1 Desember, seluruh negara memperingati sebagai Hari AIDS atau World AIDS Day. Peringatan ini dimulai pada 1988. Peringatan ini diwarnai dengan penggunaan logo pita merah sebagai simbol hari tersebut.

Logo pita merah telah menjadi simbol kesadaran terhadap AIDS sejak tahun 1991 dan diakui secara internasional. Penggunaan ini sebagai dukungan terhadap orang-orang HIV/AIDS dan mengenang mereka yang meninggal karena HIV/AIDS.

Pita merah semakin popular dalam sebuah kampanye spontan semenjak 1991. Saat itu, para sukarelawan proyek pita merah mengirimkan surat dan pita merah kepada semua peserta yang menghadiri Tony Awards di Amerika Serikat sebagai bentuk dukungan pada penderita HIV/AIDS.

Kemudian simbol pita merah mulai ramai dipakai di Eropa dalam skala massal pada Senin Paskah tahun 1992. Lebih dari 100.000 pita merah dibagikan selama Konser Penghormatan Kesadaran AIDS oleh Freddie Mercury dan band-nya, Queen di stadion Wembley, Inggris.

Pada momen tersebut , lebih dari satu miliar orang di 70 negara menonton konser tersebut di televisi. Dan sepanjang era '90-an, banyak selebritas menggunakan pita merah yang juga didukung oleh kepedulian dari Putri Diana terhadap AIDS.

Alhasil hingga sekarang, pita merah terus dipakai sebagai simbol solidaritas dan dukungan internasional terhadap orang-orang HIV/AIDS. Yang dinilai sebagai cara menunjukkan sikap untuk menantang stigma dan prasangka seputar AIDS.

Makna Simbol Pita Merah di Hari AIDS Sedunia

Pita merah merupakan simbol universal dari kesadaran dan dukungan terhadap orang HIV/AIDS. Dilansir dari Worldaidsday, Pita merah berawal dari sebuah kelompok Visual AIDS yang didirikan oleh para professional seni tahun 1988.Dan dengan mengajak komunitas, pelaku, hingga penikmat seni lainnya untuk berkontribusi memerangi HIV/AIDS.

Kemudian, pada 1991 mereka berkumpul di sebuah galeri di East Village New York. Mereka bertemu untuk membahas proyek baru untuk Visual AIDS, sebuah organisasi seni kesadaran HIV di New York.

Di sana, mereka menemukan simbol pita merah, yang hingga kini dipakai untuk menandakan kesadaran dan dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Alasan para seniman memilih simbol pita, karena terinspirasi dari pita kuning untuk menghormati para tentara Amerika yang bertugas dalam Perang Teluk. Mereka lantas mengubah warna pita menjadi merah sebagai simbol dukungan dan solidaritas untuk orang-orang yang menderita hingga meninggal karena HIV/AIDS.

Warna merah dipilih karena berhubungan dengan darah dan gagasan dari sebuah gairah. Lingkaran yang elegan dari bentuk pita itu agar mudah dibuat dan ditiru. Selain itu, mereka ingin menyampaikan bahwa HIV/AIDS relevan bagi semua orang.

Baca juga artikel terkait 1 DESEMBER HARI AIDS SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Yantina Debora