Menuju konten utama

Arti Kongzili dalam Kalender China, Imlek 2024 Kongzili Berapa?

Arti Kongzili yang sering disebut jelang Imlek adalah sistem penanggalan dalam kalender China berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Arti Kongzili dalam Kalender China, Imlek 2024 Kongzili Berapa?
Kalender China 2024. foto/istockphoto

tirto.id - Perayaan Imlek 2024 jatuh pada tanggal 10 Februari 2024. Perayaan Imlek tahun ini bertepatan dengan tahun 2575 Kongzili.

Istilah tahun Kongzili sendiri sering dipakai jelang perayaan Imlek dan kalender China. Lantas, apa arti dari Kongzili dalam penanggalan China?

Imlek 2024 atau 2575 Kongzili merupakan hari besar yang diperingati secara nasional. Pemerintah RI telah menetapkan dua hari libur nasional yang bertepatan dengan perayaan Imlek.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri dua hari libur Imlek tahun ini jatuh pada tanggal 9 dan 10 Februari 2024. Tanggal 9 Februari 2024 ditetapkan sebagai cuti bersama Imlek, sedangkan 10 Februari adalah perayaan Tahun Baru Imlek.

Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan salah satu momen yang sangat penting bagi komunitas Tionghoa. Nama Tahun Baru Imlek atau yang dikenal juga sebagai Lunar New Year berasal dari bahasa Hokkien.

Perayaan Imlek tidak hanya berlangsung selama satu hari, tetapi hingga 15 hari setelah Tahun Baru dimulai. Puncak perayaan Imlek yakni pada hari ke-15 yang disebut sebagai Cap Go Meh.

Kata Imlek mengacu pada penanggalan bulan, gabungan dari "Im" yang berarti bulan dan "lek" yang berarti penanggalan. Selain itu, dalam perayaan Tahun Baru Imlek juga dikenal dengan istilah Kongzili.

Apa Arti dari Kongzili?

Kongzili atau yang juga dikenal sebagai Yinli adalah sebuah sistem penanggalan berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi selama 12 bulan.

Menurut buku Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Kelas V SD, istilah "Yin" dalam bahasa Hanyu berarti Bulan.

Secara bahasa Yinli atau Kongzili mengacu pada penanggalan yang berbasis pada siklus bulan. Sistem penanggalan bulan memerlukan sekitar 29 ½ hari untuk mengelilingi Bumi.

Di Indonesia, Kongzili lebih dikenal dengan istilah Imlek dalam bahasa Hokian. Imlek merupakan momen yang lebih akrab daripada Tahun Baru Yinli/Kongzili bagi masyarakat Tionghoa.

Masih berdasarkan buku yang sama dibahas perbedaan utama antara Kongzili dan penanggalan Yangli. Perbedaan penanggalan Kongzili dan Yangli terletak pada peristiwa astronomi yang dipakai sebagai dasar penentuan siklus.

Kongzili mengacu pada siklus Bulan, sementara Yangli berbasis pada peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Yangli atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masehi terdiri dari 12 bulan yang dimulai dari Januari hingga Desember.

Kedua penanggalan ini memiliki perbedaan dalam jumlah hari dalam satu tahun. Tahun Kongzili memiliki 354 hari dalam satu tahun, sementara Yangli lebih panjang, yaitu 365 ¼ hari dalam setahun.

Perbedaan jumlah hari dalam Kongzili dan Yangli mengakibatkan perbedaan dalam penentuan Tahun Baru Imlek antara keduanya. Tahun Baru Imlek selalu menyesuaikan penanggalan Kongzili, bukan Yangli.

Uniknya, momen Imlek penanggalan Kongzili tidak pernah jatuh pada tanggal yang sama dengan Tahun Baru Yangli. Perbedaan ini disebabkan oleh perhitungan khusus dalam Kongzili, seperti adanya bulan muda atau "run" setiap beberapa tahun sekali.

Kongzili juga memiliki makna historis yang penting. Nama Kongzili digunakan sebagai peringatan atas jasa Nabi Kongzi, yang menyarankan penggunaan Kongzili sebagai panduan bagi petani dalam bercocok tanam.

Oleh karena itu, dalam praktik ibadah Agama Khonghucu, kedua penanggalan ini lebih sering digunakan dari pada penanggalan Masehi. Hal ini menunjukkan bahwa Kongzili memiliki peran penting dalam aspek keagamaan dan budaya Tionghoa.

Imlek 2024 Kongzili Berapa & Apa Shio Tahun Ini?

Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 adalah sama dengan Tahun Baru Kongzili ke-2575. Selain tanggal perayaan, Imlek juga ditandai oleh shio yang melambangkan tahun tersebut.

Shio yang menggambarkan tahun Imlek 2024 adalah Naga Kayu. Arti shio Naga Kayu dianggap sebagai simbol keberuntungan, kekuatan, kreativitas, dan inovasi dalam budaya Tionghoa.

Elemen kayu melambangkan pertumbuhan, kreativitas, dan fleksibilitas, sementara Naga sebagai simbol kekuatan dan keberanian.

Orang yang lahir dalam tahun shio Naga Kayu diyakini memiliki karakteristik seperti kekuatan, keberanian, kharisma, ambisi, kreativitas, dan kepekaan. Tantangan bagi mereka biasanya terkait dengan ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain.

Merujuk budaya Tionghoa, seseorang yang memiliki shio Naga Kayu diharapkan akan membawa masa depan yang sesuai bagi para pemimpin yang memiliki visi, inovasi, dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Karakteristik positif yang diatribusikan kepada shio ini membuat banyak orang tua yang berharap untuk melahirkan anak pada tahun shio Naga Kayu, dengan keyakinan bahwa anak mereka memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang berpengaruh di masa depan.

Baca juga artikel terkait IMLEK 2024 atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy