tirto.id - Investigator Arab Saudi menyerahkan aset senilai 400 miliar riyal Saudi atau sekitar Rp1.496 triliun hasil dari pemberantasan korupsi yang diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Aset berupa properti, perusahaan, uang tunai, dan aset-aset lainnya diserahkan oleh menteri-menteri, pangeran-pangeran senior, pejabat, dan pebisnis yang selama ini masuk dalam daftar investigasi.
Melansir Arab News, kampanye anti korupsi sudah dimulai sejak November 2017 di Arab Saudi. Selama 3 bulan investigasi, banyak ahli ekonomi kerajaan dan elit politik ditahan di Hotel Ritz-Carlton Riyadh.
Sekitar 381 orang dipanggil dalam persidangan, termasuk saksi untuk menguatkan bukti. Pengadilan Kerajaan mengatakan bahwa 87 terdakwa mengaku di pengadilan, yang mana setiap terdakwa di awasi oleh Persekutor Publik. Banyak juga yang akhirnya dibebaskan karena bukti tidak cukup kuat.
Terpidana korupsi dibebaskan setelah menyetujui untuk membayar denda yang “berupa aset termasuk real estate, layanan komersial, saham, uang tunai, dan aset-aset lainnya,” kata Sheikh Saud Al Mojeb, Jaksa Agung Arab Saudi seperti dikutp CNN Money.
Upaya pemberantasan korupsi ini mengguncang Arab Saudi, menghapuskan perlindungan terhadap orang-orang yang selama ini bernaung dibawah korupsi sistematis yang ada dalam bisnis dan proyek pemerintahan selama beberapa dekade.
Alwaleed bin Talal, seperit dilansir The Guardian, salah seorang pria terkaya di dunia yang masuk dalam daftar terdakwa dibebaskan setelah menyetujui kesepakatan dengan negara.
Dalam wawancaranya dengan Reuters setelah memperoleh kebebasannya, Alwaleed yang merupakan investor di Newscorp, Apple, dan Twitter menyebut bahwa situasi ini adalah sebuah kesalahpahaman dan menyanggah tuduhan korupsi.
Banyak dari mereka yang ditahan adalah anggota keluarga terkemuka di Arab Saudi dan petinggi raksasa korporat yang berkaitan dengan usaha kilang minyak yang ‘tidak tersentuh’ selama puluhan tahun.
Masih menurut The Guardian, salah seorang anggota keluarga terkemuka, saat mendampingi keluarganya yang ditahan di Ritz-Carlton berkata, “[Putra Mahkota] sudah menyiapkan diri untuk jadi agen perubahan. Dia belajar dari [Jared] Kushner dan [Donald] Trump, jika kamu membanjiri rakyat dengan perubahan, itu akan mengejutkan mereka dan akhirnya membuat segala sesuatu menjadi baik.”
Perolehan tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu keuangan negara yang sebelumnya diumumkan oleh Raja Salman, yaitu untuk meringankan subsidi negara dan mebiayai fasilitas publik.
Editor: Yantina Debora