tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung. Berdasarkan berita terkini, pasukan Rusia terus menggempur kota-kota di seluruh Ukraina. Bahkan di ibukota terbesar, Kyiv, terjadi dua ledakan kuat. Sirene serangan udara juga terdengar di beberapa kota, termasuk Odesa, Chernihiv, Cherkasy dan Smila.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, pejabat Ukraina mengatakan, lebih dari 4.000 orang sudah dievakuasi dari kota-kota garis depan. Menurut badan pengungsi PBB, sekitar 3 juta orang telah meninggalkan Ukraina, hampir setengahnya adalah anak-anak.
Dari total jumlah pengungsi itu, kata PBB, sekitar 1,8 juta orang berada di Polandia dan sekitar 300 ribu berada di Eropa Barat. Namun demikian, pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl juga sudah dipulihkan.
Ukraian dan Rusia akan mengadakan pembicaraan baru setelah diskusi pada hari Senin sempat terhenti dan tidak menemui titik temu. Dalam keterangannya, Ukraina mengaku menginginkan "perdamaian, gencatan senjata segera dan penarikan pasukan Rusia".
Para pemimpin Polandia, Republik Ceko dan Slovenia berencana melakukan perjalanan ke Kyiv dalam misi Uni Eropa untuk menunjukkan dukungan kepada Ukraina.
Situasi Terkini Perang Rusia-Ukraina
Di sisi lain, The Guardian melaporkan, Rusia telah melakukan serangkaian serangan yang menghantam lingkungan perumahan di ibukota pada Selasa pagi.
Serangan itu menyebabkan kebakaran di sebuah gedung apartemen 15 lantai sehingga mendorong kepanikan orang-orang.
Kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, serangan itu menyebabkan lima orang tewas. Zelensky juga mengatakan, hampir 100 anak tewas dalam perang. Zelensky memohon agar Kanada dan sekutunya ikut berupaya membantu menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut pejabat setempat, sekitar 2.000 mobil sudah bisa meninggalkan kota Mariupol di Ukraina. Sedangkan 2.000 mobil lagi masih menunggu meninggalkan kota.
Menurut Komite Palang Merah Internasional (ICRC), lebih dari 100 bus yang membawa warga sipil juga meninggalkan kota Sumy menuju daerah aman.
Selain itu, lebih dari 100.000 orang telah menawarkan rumah kepada pengungsi Ukraina dalam 24 jam pertama dari skema pemerintah sehingga memungkinkan keluarga dan individu membawa mereka ke Inggris.
Editor: Iswara N Raditya