tirto.id - Konflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-18. Berdasarkan berita terbaru, Rusia telah melancarkan serangan udara di pangkalan militer di Yavoriv dekat perbatasan Polandia, sehingga menewaskan 35 orang dan melukai 134 orang.
The Guardianmelaporkan, serangan itu terjadi beberapa jam setelah Kremlin memperingatkan kalau jalur pasokan barat ke negara yang diperangi adalah "target yang sah".
Menurut otoritas setempat, kota pelabuhan Mariupol, Ukraina telah kehabisan cadangan makanan dan air terakhirnya. Pada hari Minggu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengklaim, konvoi pasokan hanya berjarak dua jam dari kota, di mana sekitar 400 ribu orang terjebak di sana.
Sedang di Kyiv, kota terbesar di Ukraian, masih memiliki persediaan makanan selama dua minggu jika terjadi blokade.
Di kota Mykolaiv, Ukraina selatan, sembilan orang tewas dalam serangan udara. Menurut menteri luar negeri Ukraina, Dymtro Kuleba, seorang walikota bernama Yevhen Matveyev telah diculik oleh pasukan Rusia.
Orang-orang di Kyiv berkerumun untuk melarikan diri. Menurut PBB, total jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina diperkirakan mencapai 2,7 juta.
Paus Fransiskus mengatakan, warga Ukraina sedang dibantai dan dia menyerukan agar invasi dihentikan. “Atas nama Tuhan, biarkan tangisan orang-orang yang menderita didengar, dan biarkan pengeboman dan serangan berhenti. Atas nama Tuhan, saya meminta Anda, hentikan pembantaian ini.”
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, pasukan Rusia telah menghancurkan 3.687 fasilitas infrastruktur militer Ukraina, demikian seperti dikutip Al Jazeera.
Pasukan Rusia sudah maju semakin dekat ke ibu kota, baik dari arah utara, barat dan timur laut. Serangan Rusia terbaru juga telah menghancurkan sebuah bandara di kota Vasylkiv.
Penasihat kepresidenan Mykhailo Podolyak mengatakan Kyiv sudah secara efektif “terkepung” ketika tentara dan sukarelawan bersiap untuk mempertahankan kota.
Sementara Presiden AS Joe Biden setuju memberikan bantuan seniali 200 juta dolar AS peralatan militer tambahan untuk Ukraina. Washington telah mengesahkan peralatan militer senilai 350 juta dolar AS. Ini adalah paket terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Presiden Zelenskyy sudah mengumumkan jumlah korban tewas bagi pasukan Ukraina untuk pertama kalinya. Ia bilang ada “sekitar 1.300” tentara Ukraina telah tewas sejak awal invasi.
Editor: Iswara N Raditya