Menuju konten utama
Pendidikan Ekonomi

Apa yang Dimaksud dengan Ergonomi Perkantoran?

Ergonomi kantor adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara karyawan dengan alat dan lingkungan kerjaan di area perkantoran.

Apa yang Dimaksud dengan Ergonomi Perkantoran?
Ilustrasi pekerja di ruangan kerja menghadap laptop. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penerapan ergonomi kantor di tempat kerja penting dilakukan dalam memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Lalu, apa yang dimaksud dengan ergonomi perkantoran?

Ergonomi perkantoran adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari cara menciptakan lingkungan kerja yang ergonomis.

Lingkungan kantor yang egonomis bisa dipantau lewat beberapa unsur ergonomi. Terkait apa sajakah unsur-unsur ergonomi kantor tercantum di dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 48 tahun 2016.

Adapun unsur-unsur ergonomi kantor yang dimaksud termasuk luas tempat kerja, tata letak peralatan kantor, postur kerja, hingga penanganan beban manual.

Lantas, apa tujuan dari penerapan ergonomi?Penerapan ergonomi di tempat kerja tentunya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pekerja di lingkungan kantor.

Hal ini sesuai dengan prinsip ergonomi kantor untuk menekan risiko cedera, kelelahan, dan kesalahan dalam bekerja. Lingkungan kantor yang ergonomis juga mengurangi risiko pekerja mengalami masalah kesehatan seperti gangguan otot rangka akibat kerja (Gotrak).

Identifikasi risiko bahaya egonomi perkantoran biasanya dilakukan langsung oleh perusahaan atau lembaga uji. Pihak yang berwenang akan menyelidiki apakah ada faktor risiko ergonomi di kantor dan melakukan beberapa perbaikan bila diperlukan.

Pengertian Ergonomi Kantor

Ergonomi kantor atau ergonomi perkantoran sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu ergo dan nomos. Menurut Tri Sulistiowati, ergo artinya kerja dan nomos artinya hukum.

Sementara itu, berdasarkan definisi ergonomi yang tercantum di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ergonomi adalah ilmu tentang hubungan antara manusia, mesin yang digunakan, dan lingkungan kerjanya.

Pengertian ergonomi kantor yang lebih rinci dijabarkan dalam Permenkes Nomor 48 Tahun 2016, sebagai berikut:

"Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi kompleks antara aspek pekerjaan yang meliputi peralatan kerja, tata cara kerja, proses atau sistem kerja, dan lingkungan kerja dengan kondisi fisik, fisiologis dan psikis manusia karyawan untuk menyesuaikan aspek pekerjaan dengan kondisi karyawan dapat bekerja dengan aman, nyaman efisien dan lebih produktif."

Melalui penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa ergonomi kantor adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara karyawan dengan alat dan lingkungan kerjanya dalam lingkup perkantoran.

Unsur-unsur Ergonomi Kantor

Masih berdasarkan Permenkes Nomor 48 Tahun 2016, setidaknya ada delapan unsur penting yang perlu diperhatikan dalam standar ergonomi kantor.

Unsur-unsur ergonomi kantor berkaitan dengan peralatan kerja, tata letak kantor, durasi kerja, hingga beban manual. Jadi, apa sajakah unsur-unsur ergonomi kantor?

Berdasarkan Pasal 21 Permenkes Nomor 48 Tahun 2016 berikut unsur-unsur penting yang perlu diperhatikan dalam standar ergonomi kantor:

    • Luas tempat kerja.
    • Tata letak peralatan kantor.
    • Kursi
    • Meja kerja
    • Postur kerja
    • Koridor
    • Durasi kerja
    • Penanganan beban manual (manual handling).

Tujuan Penerapan Ergonomi Kantor

Ergonomi kantor merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan K3 di lingkungan perkantoran. Ergonomi kantor sendiri berperan dalam meningkatkan daya dukung lingkungan kerja di perkantoran.

Lantas, apa tujuan dari penerapan ergonomi kantor dalam konteks peningkatan daya dukung lingkungan kerja?

Menurut Sulistiowati, peningkatan daya dukung lingkungan kantor dapat memberikan kenyamanan dan keamanan para pekerja yang beraktivitas di dalamnya. Selain itu, penerapan ergonomi kantor juga dikaitkan dengan peningkatan poduktivitas dan efektivitas kerja.

Berikut ini beberapa tujuan penerapan ergonomi kantor:

    • Mencegah karyawan mudah kelelahan.
    • Menekan angka ketidakhadiran karyawan.
    • Menurunkan risiko pengunduran diri karyawan (turnover).
    • Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja.
    • Meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja.

Faktor Risiko Ergonomi di Kantor

Salah satu faktor risiko ergonomi di kantor yang harus diwaspadai pemangku kepentingan kantor adalah gotrak atau gangguan otot rangka akibat kerja.

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gotrak adalah cedera yang bisa terjadi pada karyawan di lingkungan kerja yang tidak ergonomis.

Gotrak berbeda dengan cedera kecelakaan yang berlangsung secara tiba-tiba. Kasus gotrak kebanyakan karena proses yang berlangsung terus menerus dan berulang dalam jangka waktu lama.

Gotrak memengaruhi banyak organ di dalam tubuh, termasuk otot, selaput tendon, tendon, tulang rangka, tulang rawan, spinal disc, pembuluh darah, bahkan syaraf.

Gotrak yang terjadi pada karyawan perkantoran bisa berlangsung secara ringan, akut, kronis, hingga kecacatan permanen. Salah satu hal yang memicu terjadinya gotrak termasuk duduk lama di depan komputer dengan posisi yang salah.

Selain gotrak, faktor risiko ergonomi di kantor lainnya adalah computer vision syndrome. Sesuai namanya, computer vision syndrome adalah masalah penglihatan akibat terpapar radiasi cahaya komputer.

Dikutip dari Celeveland Cinic, sindrom penglihatan komputer ini bisa terjadi jika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu menghadap layar, termasuk komputer, smartphone, dan jenis gawai lainnya.

Gejala sindrom penglihatan komputer meliputi mata kering, iritasi, penglihatan kabur, dan sakit kepala.

Baca juga artikel terkait MANAJEMEN PERKANTORAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno