Menuju konten utama
Kampanye Covid-19

Apa Saja yang Harus Dilakukan Sebelum & Setelah Vaksinasi COVID-19

Vaksin adalah unsur penting dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit menular dari waktu ke waktu, termasuk pandemi COVID-19 kali ini.

Apa Saja yang Harus Dilakukan Sebelum & Setelah Vaksinasi COVID-19
Pelaku pariwisata menunjukan kartu vaksin COVID-19 usai disuntik vaksin di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (22/5/2021). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.

tirto.id - Untuk memutus penyebaran COVID-19, masyarakat perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) dan ini harus dilakukan bersama dengan 3T (Testing, Tracing, Treatment), serta vaksinasi Covid-19.

Agar vaksin COVID-19 dapat bekerja optimal, berikut beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, sebagaimana dikutip laman resmi Satgas Covid-19.

Sebelum menerima vaksin COVID-19, baiknya kita beristirahat yang cukup serta mencukup kebutuhan nutrisi. Jika memiliki penyakit penyerta, periksa dan ikuti anjuran dokter sebelum melakukan vaksinasi.

Infografik BNPB Yang Dilakukan Sebelum Dan Sesudah Vaksin

Infografik BNPB Yang Dilakukan Sebelum Dan Sesudah Vaksin. tirto.id/Rangga

Karena vaksin diperuntukkan untuk orang sehat, jika sedang sakit tidak dianjurkan untuk melakukan vaksinasi.

Setelah divaksin, perhatikan reaksi tubuh. Jika demam, menggigil atau pegal-pegal boleh minum paracetamol dan beristirahat.

Jika mengalami gejala berat, segera hubungi petugas kesehatan terdekat, ataupun nomor yang tertera pada sertifikat vaksin, atau lapor ke Komnas KIPI melalui https://keamananvaksin.kemkes.go.id/

Sukseskan program vaksinasi COVID-19 dan tetap disiplin protokol kesehatan 3M: Memakai masker, Menjaga jarak serta hindari kerumunan, dan rutin Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

Untuk informasi terkait COVID-19 kunjungi situs resmi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id/

Vaksin adalah unsur penting dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit menular dari waktu ke waktu, termasuk pandemi COVID-19 kali ini.

Sejarah mencatat, vaksin adalah unsur penting dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit menular yang berulangkali terjadi dalam peradaban manusia dari waktu ke waktu

“Dulu pada waktu sebelum vaksin ditemukan, kematian karena penyakit menular seperti campak, difteri, dan pneumonia, banyak sekali,” kata dokter yang juga pakar imunisasi, dr. Jane Soepardi, MPH., dikutip dari situs resmi Satgas Penanganan COVID-19.

“Dengan lahirnya vaksin-vaksin ini, penyakit-penyakit menular berbahaya tersebut sudah hilang, walaupun masyarakat sering tidak menyadarinya,” tambahnya.

Maka dari itu, Dokter Jane mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak menolak vaksin COVID-19 yang sedang diupayakan pemerintah, dengan harapan bisa segera mengakhiri pandemi.

“Jadi masyarakat kita harus terus-menerus diberi pengetahuan tentang penyakit apa saja yang berhasil dicegah dengan [vaksin] imunisasi. Jangan sampai nanti lupa lalu menghindari vaksin sehingga muncul kembali penyakit-penyakit lama,” tuturnya.

“Masyarakat harus mengetahui vaksin jauh berbeda dengan obat. Karena vaksin akan diberikan kepada orang sehat, oleh sebab itu syarat vaksin dibuat sangat ketat. Jadi lebih baik jangan sampai tertular COVID-19, dan kalau kita beruntung mendapat imunisasinya, jangan ditolak, justru bersyukur kalau mendapat vaksin COVID-19,” lanjut Dokter Jane.

Satgas Covid-19 juga menekankan meskipun vaksin akan datang, kita harus tetap disiplin menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman). Mari kita praktikkan 3M tersebut sebagai satu-kesatuan karena 3M ini satu paket.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH