tirto.id - Kelenjar tiroid merupakan organ kecil yang memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan dua hormon penting: triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4).
Ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan baik, baik karena kekurangan (hipotiroidisme) atau kelebihan (hipertiroidisme) hormon tiroid, berbagai masalah kesehatan dapat muncul. Gejalanya dapat bervariasi, bergantung pada jenis dan tingkat keparahan gangguan tiroid.
Orang dengan kelainan tiroid sering mengalami perubahan suasana hati yang signifikan. Mereka mungkin merasa lebih emosional, cemas, mudah marah, dan bahkan depresi. Gejala-gejala ini dapat muncul tiba-tiba dan tanpa sebab yang jelas.
Gejala Tiroid pada Wanita dan Pria
Gejala gangguan tiroid dapat ditemukan, baik pada wanita maupun pria. Gejalanya bisa dibedakan menjadi dua jenis, sesuai klasifikasi penyakitnya.
A. Gejala hipertiroidisme
Hipertiroidisme alias kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan gejala seperti:- Kegelisahan
- Jantung berdebar kencang
- Lekas marah
- Kesulitan tidur
- Tremor
B. Gejala hipotiroidisme
hipotiroidisme alias kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan gejala seperti:- Depresi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Gangguan memori
- Kehilangan minat pada aktivitas yang disukai
Penyebab Penyakit Tiroid
Kelenjar tiroid, sebuah organ kecil yang terletak di leher, berperan penting mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh. Namun, fungsinya dapat terganggu oleh berbagai faktor, yang kemudian memicu penyakit tiroid. Lantas apa penyebab sakit tiroid? Melansir laman web resmi Mayo Clinic, berikut beberapa penyebab penyakit tiroid.
1. Peradangan kelenjar tiroid (Tiroiditis)
Peradangan pada kelenjar tiroid, atau tiroiditis, dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau autoimun. Peradangan ini dapat mengganggu produksi hormon tiroid dan menyebabkan berbagai gejala.2. Kekurangan yodium
Yodium merupakan mineral esensial untuk produksi hormon tiroid. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme, kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon.3. Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan penyakit tiroid dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Faktor genetik dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan cara tubuh memproses yodium.4. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun, seperti Graves dan Hashimoto, dapat menyerang kelenjar tiroid dan mengganggu produksinya. Pada penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkan hipertiroidisme. Pada penyakit Hashimoto, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme.Selain keempat faktor utama di atas, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit tiroid, yakni:
- Usia: Wanita di atas usia 50 tahun lebih berisiko terkena penyakit tiroid.
- Paparan radiasi
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Kehamilan
Dampak dari Penyakit Tiroid
Penyakit tiroid, yang mengacu pada kondisi ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi normal, dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan dan kehidupan penderitanya. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan oleh penyakit tiroid.
A. Dampak penyakit tiroid jenis hipertiroidisme
- Sulit tidur
- Mudah marah, cemas, dan gugup
- Kelenjar tiroid membesar
- Lemah otot dan tremor
- Menstruasi tidak teratur atau berhenti pada wanita
- Sensitif terhadap panas
- Mengalami masalah iritasi pada mata
B. Dampak penyakit tiroid jenis hipotiroidisme
- Mengalami pertambahan berat badan
- Mudah lupa
- Tubuh mudah lelah
- Menstruasi sering dan terbilang berat pada wanita
- Suara parau
- Rambut menjadi kering dan kasar
- Intoleran terhadap suhu dingin
Cara Mengobati Penyakit Tiroid
Penyakit tiroid, baik hipertiroidisme maupun hipotiroidisme, dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk segera mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
Berikut beberapa metode pengobatan penyakit tiroid.
1. Obat-obatan
Berikut beberapa obat untuk penyakit tiroid yang bisa dikonsumsi.- Hipertiroidisme: Obat antitiroid digunakan untuk menghambat produksi hormon tiroid.
- Hipotiroidisme: Hormon tiroid sintetis diberikan untuk menggantikan kekurangan hormon dalam tubuh.
2. Terapi Iodium Radioaktif
Terapi iodium radioaktif melibatkan penyuntikan iodium radioaktif ke dalam tubuh. Iodium ini akan diserap oleh kelenjar tiroid dan secara bertahap menghancurkan jaringan abnormal, membantu mengecilkan kelenjar tiroid yang membesar pada hipertiroidisme.3. Operasi Tiroidektomi
Operasi pengangkatan kelenjar tiroid dilakukan pada kasus hipertiroidisme yang tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau terapi iodium radioaktif. Tindakan ini juga diterapkan pada kasus kanker tiroid.Pemilihan metode pengobatan yang tepat bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis penyakit tiroid, tingkat keparahan, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Konsultasi dengan dokter yang berpengalaman sangatlah penting untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin