Menuju konten utama

Mengenal Hipotiroid pada Anak yang Bisa Hambat Pertumbuhan

Mengenal gejala serta penyebab dan penanganan Hipotiriod yang bisa hambat pertumbuhan anak.

Mengenal Hipotiroid pada Anak yang Bisa Hambat Pertumbuhan
Ilustrasi gangguan tiroid. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Hipotiroid adalah jenis gangguan fungsi kelenjar tiroid yang paling umum terjadi pada anak-anak.

Hal ini dapat terjadi ketika kelenjar tiroid kurang aktif untuk memproduksi hormon yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Gangguan tersebut memengaruhi produksi hormon tiroksin, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan otak dan metabolisme.

Hipotiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan gangguan intelektual dan masalah pertumbuhan pada anak.

Penyebab Hipotiroid Pada Anak

Ditinjau oleh Kathleen C. Moltz, MD, seorang ahli endoktrin pediatrik di Rumah Sakit Anak DMC Michigan, seperti dilansir dalam Endocrine Web.

Penyebab gangguan tiroid pada anak bisa terjadi karena beragam faktor, baik karena bawaan saat lahir (hipoteroid kongential), seperti pengobatan ibu yang kurang terkontrol dengan baik selama masa kehamilan, faktor keturunan dari keluarga yang memiliki risiko tinggi penyakit hipotiroid, atau kurangnya asupan yodium selama masa kehamilan.

Faktor lain penyebab hipotiroid muncul seiring dengan pertumbuhannya, biasanya terjadi pada usia anak-anak atau remaja, umumnya penyebab umum dari hipotiroid karena penyakit autoimun.

Penyakit ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan peradangan dan menghambat fungsi kelenjar untuk memproduksi hormon tiroid.

Penyebab lain yaitu mengonsumsi obat tertentu (contohnya Lithium, yang dapat menurunkan produksi hormon tiroid), terlalu banyak atau sedikit mengonsumsi yodium, serta paparan radiasi.

Mengenal Gejala yang Timbul

Dikutip dari Stanford Childrens Health, gejala hipotiroid pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa.

Hipotiroid pada anak dibagi menjadi dua, yaitu hipotiroid kongenital (hipotiroid yang diderita sejak lahir) dan hipotiroid yang didapat seiring pertumbuhan anak.

1. Pada bayi baru lahir sampai usia 8 minggu keluhannya memang tidak spesifik. Pada anak dengan hipotiroid kongenital, dapat ditemukan ciri-ciri sebagai berikut.

- Kulit, mata, dan selaput lendir menguning.

- Suara menangis serak.

- Sembelit (sulit buang air besar).

- Tidak mau makan atau minum ASI.

- Pusar menonjol keluar.

- Pertumbuhan tulang terlambat.

- Merasa kedinginan atau menggigil.

- Jarang menangis.

- Kurang aktif dan lebih sering tertidur.

- Memiliki ubun-ubun besar yang lebar dan lidah yang besar.

2. Pada anak atau remaja dengan hipotiroid yang didapat seiring pertumbuhan anak, berikut ciri-cirinya.

- Pertumbuhan anak terhambat. Anak menjadi lebih pendek dari tinggi badan yang seharusnya.

- Pembesaran kelenjar tiroid (goiter). Leher dan wajah terlihat bengkak. Anak menjadi sulit untuk menelan, suara menjadi serak, dan merasakan sensasi mengganjal di lehernya.

- Merasa kedinginan atau menggigil

- Sembelit (susah buang air besar).

- Kurang aktif.

- Pubertas menjadi terlambat. Pada anak perempuan, siklus haid menjadi tidak teratur.

- Kulit menjadi kering.

- Mengalami gangguan tidur hingga menyebabkan obstructive sleep apnea (napas terhenti saat tidur).

- Tidak tahan terhadap dingin.

- Rambut dan kuku menjadi rapuh.

- Detak jantung yang lebih lambat dari rata-rata.

- Perkembangan mental yang terlambat.

Diagnosis dan Penanganan Hipotiroid

Menurut laman Heathline, ada beberapa pilihan pengobatan untuk hipotiroid. Biasanya dokter akan memberikan terapi pengganti hormon setiap hari dengan obat yang disebut levothyroxine (Synthroid). Dosis ditentukan oleh dokter tergantung dari faktor usia anak.

Penanganan bagi anak penderita hipotiroid harus segera dilakukan karena berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. dr. Diet Sadiah Rustama, Sp.A(K), konsultan endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, menjelaskan untuk mendeteksi kelainan hipotiroid kongenital sedini mungkin dengan melakukan pemeriksaan skrining.

Skrining ini dilakukan saat bayi berusia 48-72 jam atau sebelum bayi pulang. Hal ini diperlukan agar dapat dilakukan penanganan segera terhadap bayi dengan hipotiroid kongenital, sehingga tidak mengalami gangguan tumbuh kembang.

Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital pada bayi diambil dari tumit bayi.

Di negara maju, skrining hipotiroid pada bayi merupakan program pemeriksaan skrining wajib yang rutin dilakukan saat bayi lahir sejak tahun 1970 an.

Sedangkan di Indonesia pemeriksaan ini baru dilaksanakan sejak tahun 2000, namun masih banyak wilayah di Indonesia yang tidak melakukan pemeriksaan jika tidak ada indikasi.

Dokter biasanya akan memeriksa kadar darah T4 atau tiroksin, salah satu hormon tiroid, dan Thyroid-stimulating hormone (TSH), zat yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang merangsang kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid. Tingkat T4 yang rendah dan kadar TSH yang tinggi merupakan tanda hipotiroid kongenital.

Penanganan hipotiroid kongenital bisa dengan cara mengganti hormon tiroid dengan tablet tiroksin.

Bagi bayi, obat ini hanya perlu diberikan sehari sekali, dengan sediaan tablet yang dihancurkan kemudian diberikan dengan campuran ASI atau air.

Obat tersebut perlu dikonsumsi secara teratur setiap hari, agar kadar tiroksin dalam darah tetap stabil.

Setelah konsumsi obat, maka perlu dilakukan tes darah rutin untuk memastikan kadar hormon tiroid berada dalam kisaran normal.

Obat tiroksin sintetik memiliki beberapa efek samping yakni diare, bayi malas minum, atau terlihat kurang nyaman. Namun jika pemberian dalam dosis yang sesuai, efek samping tersebut biasanya jarang terjadi.

Tujuan pengobatan hipotiroid adalah untuk mengembalikan kelenjar tiroid ke fungsi normal. Segera konsultasikan ke dokter spesialis anak jika bayi Anda menunjukkan tanda atau gejala hipotiroid.

Melalui deteksi dan pengobatan yang baik dan teratur sedini mungkin, dapat menunjang tumbuh kembang yang baik. Anak yang menderita hipotiroid juga diharapkan dapat hidup normal seperti anak-anak pada umumnya.

Infografik SC Hipotiroid pada Anak

Infografik SC Hipotiroid pada Anak. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait TIROID atau tulisan lainnya dari Nasywa Humaira

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Nasywa Humaira
Penulis: Nasywa Humaira
Editor: Yandri Daniel Damaledo