tirto.id - Baru-baru ini IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyampaikan informasi mengenai Hipotiroid Kongenital (HK) yang dipublikasi melalui laman Instagram @idai_ig. Lantas apa itu?
Hipotiroid Kongenital adalah kondisi kurang atau tidak adanya produksi hormon tiroid akibat tidak berfungsinya kelenjar hormon tiroid sejak bayi lahir.
Kasus Hipotiroid Kongenital di Indonesia terjadi pada 1 anak per 2.000 kelahiran hidup. Penyebabnya ada dua, yakni kelainan anatomi atau gangguan matabolisme pembentukan hormon tiroid atau defisiensi iodium.
Kewaspadaan orang tua dalam memperhatikan tumbuh kembang anak harus diperkuat. Kerja sama antara orang tua dan tenaga kesehatan untuk mengawasi HK menjadi komitmen bersama agar kasus HK di Indonesia dapat ditekan. Dengan demikian, skrining awal berperan penting sebagai upaya deteksi dini HK.
Untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat terutama pasien dengan kelainan hormon tiroid, maka tanggal 25 Mei diperingati sebagai Hari Tiroid Sedunia.
Apa itu Hormon Tiroid?
Hormon tiroid adalah hormon yang diproduki kelenjar tiroid (kelenjar gondok) yang dalam pembentukannya perlu mikronutrien iodium. Kelenjar tiroid berbentuk menyerupai kupu-kupu dan terletak di area depan leher bawah.
Dilansir dari Instagram @idai_ig, berikut merupakan peran hormon tiroid:
- Mengatur panas tubuh;
- Metabolisme;
- Pertumbuhan tulang;
- Kerja jantung;
- Sistem saraf;
- Tumbuh kembang otak.
Sebagian besar bayi tidak menunjukkan tanda dan gejala defisiensi hormon tiroid saat lahir sehingga skrining menjadi penting. HK menjadi penyebab utama retardasi mental yang dapat dicegah. Keterlambatan diagnosis HK dapat menyebabkan kerusakan otak yang menetap.
Tanda dan Gejala Hipotiroid Kongenital (HK)
Tanda dan gejala HK saat lahir tidak spesifik, tampak sama sebagaimana dengan bayi lain. Berikut ini uraian tanda dan gejala HK pada bayi:
Usia 2 minggu
- Tampak kuning;
- Menyusu kurang kuat;
- Pusar menonjol;
- Bengkak di kaki dan tangan.
Usia > 1 bulan
- Konstipasi (jarang BAB);
- Menyusu tidak bagus;
- Anak tidak aktif;
- Berat badan tidak naik cukup.
Usia > 3 bulan
- Pusar menonjol;
- Konstiapsi (BAB jarang dan keras);
- Lidah tampak besar;
- Kulit kering;
- Wajah terlihat bengkak;
- Suara tangisan kasar.
Usia > 6 bulan
- Pusar menonjol;
- Pertumbuhan terganggu;
- Perkembangan terlambat;
- Anak tidak aktif;
- Lidah tampak besar;
- Wajah tampak kasar.
Usia Kanak-kanak
- Perawakan pendek;
- Pertumbuhan terganggu;
- Perkembangan terlambat;
- Konstipasi;
- Anak tidak aktif.
Apabila semakin lama terdeteksi, maka penyakit akan semakin berat dan IQ semakin rendah. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan skrining sebagai langkah deteksi dini hipotiroid kongenital.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Alexander Haryanto