Menuju konten utama

Ketahui Apa Pengaruh Energi Terbarukan terhadap Pertanian Modern

Pengaruh energi terbarukan dalam pertanian modern dapat meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Ketahui Apa Pengaruh Energi Terbarukan terhadap Pertanian Modern
Petani membasuh tangan menggunakan air dari pompa air tenaga surya di Desa Labruk Kidul, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (5/12/2024). Pompa air tenaga surya yang per unit dapat mengairi 10 hektar lahan pertanian tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian dengan total 94 unit di sembilan kecamatan sebagai upaya peningkatan produktivitas pertanian di wilayah itu. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/rwa.

tirto.id - Memanfaatkan sumber energi terbarukan dalam pertanian modern dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan produktivitas lebih efisien. Lantas, apa saja manfaat sumber energi terbarukan dalam sektor pertanian modern?

Pertanian modern merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan teknologi canggih, metode ilmiah, dan inovasi dalam berbagai aspek produksi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta keberlanjutan.

Pertanian modern mencakup penggunaan mesin pertanian, irigasi otomatis, pupuk dan pestisida berbasis penelitian, teknologi informasi seperti Internet of Things (IoT), hingga pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung aktivitas pertanian.

Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat diperbarui secara alami dan berkelanjutan, seperti energi matahari, angin, air, dan biomassa.

Pengaruh energi terbarukan dalam pertanian modern berperan penting dalam meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.

Dalam perkembangan zaman, pertanian modern terus berkembang untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat.

Penerapan Sumber Energi Terbarukan di Sektor Pertanian Modern

Ilustrasi Kincir Air

Ilustrasi Kincir Air. foto/istockphoto

Pemanfaatan energi terbarukan sangat efektif dalam menunjang pertanian modern. Dengan akses energi yang lebih andal, petani dapat menjalankan usaha mereka secara lebih efisien, seperti mengoperasikan mesin pertanian modern, mengelola rantai pendinginan hasil panen, serta mendukung usaha agrobisnis lainnya.

Pengaruh energi terbarukan di sektor pertanian dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal dalam jangka panjang.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto sekaligus pakar pertanian, Prof. Loekas Soesanto, yang dikutip dari Antara, mengatakan bahwa pemanfaatan energi terbarukan dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian karena ketersediaan energi yang lebih stabil.

Berikut ini beberapa contoh penerapan energi terbarukan dalam sektor pertanian modern, antara lain:

1. Panel Surya untuk Irigasi

Penggunaan panel surya untuk menggerakkan pompa air dalam sistem irigasi membantu petani menghemat biaya listrik dan memastikan pasokan air yang stabil untuk tanaman.

2. Biogas dari Kotoran Ternak

Mengolah kotoran ternak menjadi biogas menyediakan sumber energi alternatif untuk memasak dan kebutuhan lainnya, serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

3. Turbin Angin untuk Listrik

Memasang turbin angin di lahan pertanian dapat menghasilkan listrik yang digunakan untuk operasional pertanian, seperti penerangan dan penggerak mesin.

4. Pemanfaatan Biomassa

Limbah pertanian, seperti jerami dan sisa tanaman, dapat diolah menjadi sumber energi melalui proses pembakaran atau fermentasi, menyediakan alternatif energi yang berkelanjutan.

5. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Penerapan energi terbarukan dengan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang memanfaatkan aliran air di sekitar lahan pertanian untuk membangkitkan listrik skala kecil, mendukung kebutuhan energi di area terpencil.

Ilustrasi Energi Terbarukan
Ilustrasi energi terbarukan. foto/Istockphoto

Pengaruh Energi Terbarukan untuk Pertanian Modern

Pemanfaatan energi terbarukan dalam pertanian modern memberikan berbagai dampak positif yang signifikan, baik dari segi operasional maupun keberlanjutan lingkungan.

Dengan menggantikan sumber energi fosil yang terbatas dan mencemari, menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa memungkinkan petani unutk mengurangi biaya operasional, seperti biaya listrik dan bahan bakar.

Selain itu, energi terbarukan juga berperan dalam mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor pertanian, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim, dan menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Berikut adalah beberapa pengaruh energi terbarukan dalam sektor pertanian modern:

1. Efisiensi Biaya Operasional

Pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya dan biogas dapat membantu petani mengurangi biaya operasional yang biasanya dihabiskan untuk listrik dan bahan bakar fosil. Dengan demikian, petani dapat mengalokasikan dana lebih banyak untuk pengembangan usaha, seperti peningkatan kualitas produksi dan pemasaran.

2. Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Energi terbarukan dapat memastikan pasokan energi yang stabil untuk berbagai kegiatan pertanian, seperti irigasi, pengolahan hasil panen, dan penyimpanan produk. Stabilitas energi ini membantu petani menghindari gangguan operasional yang dapat memengaruhi hasil produksi secara keseluruhan.

3. Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Sumber energi terbarukan tidak menghasilkan emisi karbon yang berlebihan, sehingga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan penggunaan energi bersih, sektor pertanian dapat berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim dan mendukung pertanian berkelanjutan yang lebih hijau.

4. Kemandirian Energi bagi Petani

Pengaruh energi terbarukan di sektor pertanian modern membuat petani tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasokan energi dari jaringan listrik konvensional yang rentan terhadap kenaikan tarif dan gangguan pasokan. Hal ini memberikan fleksibilitas dan keamanan dalam menjalankan operasional pertanian di lokasi terpencil sekalipun.

5. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal

Teknologi energi terbarukan memungkinkan petani untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal seperti sinar matahari, angin, atau limbah pertanian. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru di pedesaan.

6. Peningkatan Kesejahteraan Petani

Dengan biaya energi yang lebih rendah dan produktivitas yang lebih tinggi, petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dan meningkatkan taraf hidup mereka. Keuntungan ini juga berdampak pada peningkatan investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di komunitas pertanian.

7. Mengurangi Risiko Keterbatasan Energi

Ketergantungan pada energi fosil sering kali menghadapkan petani pada risiko kelangkaan atau fluktuasi harga yang tidak terduga. Energi terbarukan adalah solusi jangka panjang dengan sumber daya yang dapat diperbaharui terus-menerus tanpa risiko kehabisan.

Dengan demikian, penggunaan energi terbarukan mendukung terciptanya pertanian modern yang lebih berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, serta memperkuat kemandirian energi di komunitas pedesaan.

Pengaruh energi terbarukan di sektor pertanian modern juga membuka peluang bagi petani untuk memanfaatkan sumber daya lokal seperti sinar matahari dan angin, yang secara langsung meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka.

Sebagai hasilnya, sektor pertanian modern yang memanfaatkan energi terbarukan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Ilustrasi Kincir Air
Ilustrasi Kincir Air. foto/istockphoto

Tantangan Penerapan Energi Terbarukan di Sektor Pertanian Modern

Penerapan energi terbarukan di sektor pertanian memang membawa banyak manfaat, namun terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Beberapa tantangan utama dalam penerapan energi terbarukan di sektor pertanian antara lain:

1. Keterbatasan Akses terhadap Teknologi dan Infrastruktur

Di banyak daerah, terutama di pedesaan yang terpencil, akses terhadap teknologi energi terbarukan dan infrastruktur pendukung seperti panel surya atau turbin angin masih terbatas. Biaya awal untuk instalasi sistem energi terbarukan juga dapat menjadi hambatan, meskipun manfaat jangka panjangnya sangat besar.

2. Kurangnya Pengetahuan dan Sosialisasi

Banyak petani yang belum sepenuhnya memahami manfaat energi terbarukan atau cara mengimplementasikannya dalam kegiatan pertanian. Tanpa adanya sosialisasi dan pelatihan yang memadai, petani mungkin merasa ragu untuk beralih ke sumber energi terbarukan meskipun teknologi tersebut sudah terbukti efektif di sektor pertanian.

3. Keterbatasan Sumber Daya Alam Lokal

Beberapa teknologi energi terbarukan, seperti tenaga angin atau mikrohidro, memerlukan kondisi alam tertentu untuk berfungsi dengan optimal. Di daerah yang tidak memiliki sumber daya alam yang cukup, seperti daerah yang kurang terkena sinar matahari atau angin yang lemah, penerapan energi terbarukan bisa menjadi kurang efektif.

4. Keterbatasan Pendanaan dan Dukungan Pemerintah

Meskipun banyak manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh dari penerapan energi terbarukan, biaya investasi awal untuk mengimplementasikannya cukup tinggi. Selain itu, ketersediaan dana hibah atau subsidi dari pemerintah untuk mendukung petani dalam beralih ke energi terbarukan masih terbatas. Tanpa adanya dukungan finansial yang memadai, banyak petani merasa kesulitan untuk beralih ke teknologi ini.

5. Resistensi terhadap Perubahan

Beberapa petani mungkin sudah terbiasa dengan metode pertanian tradisional dan kurang terbuka terhadap perubahan, meskipun teknologi energi terbarukan dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Resistensi terhadap perubahan ini dapat menghambat adopsi teknologi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

6. Masalah Pemeliharaan dan Keandalan Teknologi

Teknologi energi terbarukan, meskipun terbukti efektif, memerlukan pemeliharaan yang teratur agar dapat berfungsi dengan baik. Di beberapa daerah yang belum memiliki teknisi terlatih, pemeliharaan sistem energi terbarukan dapat menjadi tantangan besar, yang mengurangi keandalan dan efisiensi jangka panjang.

7. Ketergantungan pada Kondisi Cuaca

Energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin sangat bergantung pada kondisi cuaca. Ketika cuaca tidak mendukung, misalnya saat musim hujan atau hari yang mendung, pasokan energi bisa terganggu, mempengaruhi operasional pertanian yang memerlukan ketersediaan energi secara terus-menerus.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menyediakan akses terhadap teknologi, memberikan pelatihan yang cukup, serta mendukung kebijakan yang memfasilitasi transisi menuju energi terbarukan dalam sektor pertanian.

Baca juga artikel terkait ENERGI atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani