Menuju konten utama

Apakah Johan & Jordi Cruyff Keturunan Indonesia? Cek Faktanya

Jordi Cruyff, anak dari Johan Cruyff, kini ditunjuk sebagai Penasehat Teknis Timnas Indonesia. Simak profil, kiprah, dan apakah punya keturunan Indonesia?

Apakah Johan & Jordi Cruyff Keturunan Indonesia? Cek Faktanya
Jordi Cruyff, Penasihat Teknik Timnas Indonesia. Instagram/@PSSI

tirto.id - Jordi Cruyff, anak kandung dari Johan Cruyff, resmi menjadi Penasihat Teknis Timnas Indonesia. Kepastian Jordi Cruyff akan menjadi bagian dari Timnas Indonesia dikonfirmasi Ketua PSSI, Erick Thohir.

“Yaitu saudara Jordi Cruyff, yang terakhir memang menjabat sebagai sporting director di FC Barcelona sampai tahun 2023," kata Erick dikutip dari Antara, Selasa (25/2/2025).

Jordi akan bekerja-sama langsung dengan Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Masuknya Jordi, menambah gerbong Belanda di Timnas Indonesia era Kluivert. Selain kedua sosok itu, staf kepelatihan lain yang berasal dari Belanda ialah Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, hingga Sjoerd Woudenberg.

Di sisi lain, Timnas Indonesia saat ini juga banyak diperkuat pemain keturunan Belanda, sebut saja Jay Idzes, Tom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan sebagainya. Lantas, apakah Jordi maupun Johan Cruyff memiliki darah keturunan Indonesia sebagaimana beberapa pemain Garuda saat ini?

Profil Jordi Cruyff, Apakah Anak Johan Cruyff Punya Darah Indonesia

Jordi Cruyff lahir di Amsterdam, Belanda, pada 7 Februari 1974. Jordi merupakan anak dari legenda Belanda sekaligus salah satu bakat sepak bola terbaik dunia, Johan Cruyff. Sama seperti ayahnya, Jordi mengikuti jejak Cruyff sebagai pemain dan pelatih sepak bola.

Jordi adalah anak Johan Cruyff dari istrinya Diana Margaretha Coster alias Danny Coster. Pernikahan Johan Cruyff dan Danny Coster terjadi pada 2 Desember 1968. Jordi merupakan anak ke-3 Cruyff dengan Danny, setelah Chantal Cruyff yang lahir 1970 dan Susila Cruyff yang lahir 1972.

Kedua orangtua Jordi ini diketahui sama-sama orang asli Belanda. Johan Cruyff merupakan anak dari Hermanus Cornelis Cruyff dan Petronella Bernarda Draaijer. Sedangkan Danny adalah anak dari agen Cruyff bernama Cor Coster. Ditarik mundur dari 3 generasi itu, Jordi Cruyff tidak memiliki darah Indonesia.

Kiprah Jordi Cruyff & Perannya di Timnas Indonesia

Jordi Cruyff mengikuti jejak ayahnya, Johan Cruyff sebagai pemain maupun pelatih sepak bola. Karier Jordi sebagai pemain dimulai dari Akademi Ajax Amsterdam, hingga kemudian pindah ke La Masia Barcelona. Ia berposisi sebagai gelandang serang.

Karier profesional Jordi sebagai pemain juga dimulai dari Barcelona. Tahun 1994, ia naik kelas dari Barcelona B ke tim utama Blaugrana. Jordi kemudian pindah ke Manchester United pada 1996.

Setelahnya, Jordi pindah ke beberapa klub. Tahun 1999, Jordi dipinjamkan Man United ke Celta Vigo. Tim lain yang diperkuat Jordi ialah Alaves (2000-2003), Espanyol (2003-2004), De Volewijkcers (2004-2006), Metalurg Donetsk (2006-2008), dan Valetta (2009-2010). Ia pensiun pada 2010 di klub terakhir yang disebutkan tadi.

Sepanjang kariernya sebagai pemain, Jordi setidaknya sudah mengoleksi 8 caps bersama Timnas Belanda. Ia juga menyumbangkan 1 gol selama berseragam De Oranje. Namun bisa dibilang, karier Jordi tak secemerlang ayahnya, yang bahkan jadi ikon dari total football yang pernah menguncang dunia.

Jordi tak menampik beban berat yang ia tanggung dengan sematan Cruyff di belakang nama depannya. Namun di sisi lain, ia tak ingin hanya mengekor hanya pada sosok ayahnya.

"Saya selalu ingin menempuh jalan saya sendiri. Tentu saja, saya bisa saja memiliki lebih banyak kontak dan teman dari ayah saya, tetapi saya ingin bahagia dengan pilihan saya sendiri,” kata Jordi dikutip dari Marca pada 2016.

Selepas pensiun sebagai pemain, Jordi lantas melanjutkan kiprah sebagai asisten tim Malta, Valletta pada 2009. Klub tersebut juga jadi tim yang dibelanya di akhir karier sebagai pemain. Setelahnya, ia menjadi sporting director AEK Larnaca (2010-2012).

Lalu sporting director Maccabi Tel Aviv (2012-2017) dan menjadi pelatih tim tersebut pada 2017-2018. Jordi lantas melanjutkan karier sebagai pelatih Chongqing Dangdain Lifan (2018-2019), pelatih Timnas Ekuador (2020), pelatih Shenzhen (2020-2-21) dan menjadi strategic advisor serta sporting director Barcelona pada 2021-2023.

Meski sosoknya tak bisa disandingkan dengan nama besar Johan Cruyff, Jordi tentunya juga bukan orang sembarangan. Karier Jordi, termasuk sebagai strategic advisor dan sporting director Barcelona, jadi salah satu pertimbangan utama PSSI untuk mendatangkan anak dari Johan Cruyff itu.

Ketua PSSI, Erick Thohir mengatakan, Jordi ke depannya punya tanggung jawab untuk menanamkan filosofi sepak bola Indonesia.

"Kenapa kita mengambil Jordi, memang kita lihat kan Barcelona salah satu klub yang mempunyai filosofi bermain dan konsisten menerapkannya sampai hari ini, dan mereka juga berhasil melahirkan bintang-bintang besar," kata Erick pada Selasa (26/2) dikutip dari Antara.

Erick Thohir menampik kehadiran Jordi hanya untuk merayu pemain keturunan Belanda-Indonesia agar mau memperkuat Tim Garuda. Lebih dari itu, kehadiran Jordi bertujuan untuk menyinambungkan program PSSI ke depan.

"Nah ini pelatih-pelatih ini mereka butuh buku pegangan yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan," kata Erick.

"Kalau Jordi dipakai buat merayu pemain keturunan, itu salah besar. Justru itu ekspektasinya membangun grassroot dan sistem-sistemnya," sambung Erick.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Sepakbola
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus