tirto.id - Vokalis boy group NCT, Haechan mengumumkan penghentian sementara semua aktivitas karena sedang mengalami gejala parah tonsilits. Lantas, apa sebenarnya penyakit tonsilitis?
Kabar mengenai status kesehatan Haechan NCT itu disampaikan oleh SM Entertainment pada Selasa, 9 Januari melalui komunitas Weverse NCT 127 dan NCT Dream.
Melansir Soompi, SM Entertaimnet memberitahukan, saat berada di Jepang untuk kegiatan yang dijadwalkan, Haechan kembali ke Korea terlebih dahulu pada Senin, 8 Januari dan mengunjungi rumah sakit karena gejala flu yang disertai dengan demam tinggi.
Menurut hasil pemeriksaan, ia menderita tonsilitis yang parah, dan dokter menyarankan agar ia banyak beristirahat dan menjaga kesehatannya. Oleh karena itu, Haechan akan beristirahat untuk sementara waktu demi kesembuhannya.
Agensi hiburan Korea Selatan itu juga mengatakan bahwa Haechan tidak dapat berpartisipasi pada acara yang diselenggarakan dalam waktu terdekat. Untuk itu, mereka mengharapkan pengertian dari para penggemar.
“Haechan tidak dapat berpartisipasi dalam Circle Chart Music Awards 2023 yang dijadwalkan pada Rabu, 10 Januari. Dengan demikian, NCT DREAM akan berpartisipasi dalam Circle Chart Music Awards 2023 sebagai enam anggota dengan Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle, dan Jisung. Kami meminta pengertian para penggemar,” tulis SM Entertainment dalam pernyataan resminya.
SM Entertainment juga menyampaikan kepada penggemar bahwa pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk pemulihan Haechan.
Apa Itu Tonsilitis Penyakit yang Diderita Haechan NCT?
Tonsilitis adalah peradangan pada amandel, dua bantalan jaringan berbentuk oval di bagian belakang tenggorokan.
Jackie Anderson dan Elizabeth Paterek dalam artikel ilmiah berjudul Tonsillitis yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine memaparkan, tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi, yang mungkin disebabkan oleh virus atau bakteri. Etiologi virus adalah yang paling umum.
Penyebab virus yang paling umum biasanya adalah virus yang menyebabkan flu biasa, termasuk rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, dan coronavirus. Virus-virus ini biasanya memiliki tingkat virulensi yang rendah dan jarang menyebabkan komplikasi.
Penyebab virus lainnya seperti Epstein-Barr (menyebabkan mononukleosis), sitomegalovirus, hepatitis A, rubella, dan HIV juga dapat menyebabkan radang amandel.
Infeksi bakteri biasanya disebabkan oleh Streptokokus beta-hemolitik grup A (GABHS), tetapi Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenza juga telah dibiakkan. Tonsilitis bakteri dapat diakibatkan oleh patogen aerobik dan anaerobik. Pada pasien yang tidak divaksinasi, Corynebacterium diphtheriae yang menyebabkan difteri bahkan harus dipertimbangkan sebagai etiologi.
Pada pasien yang aktif secara seksual, HIV, sifilis, gonore, dan klamidia mungkin menjadi penyebab tambahan. Tuberkulosis juga telah terlibat dalam tonsilitis rekuren, dan klinisi harus menilai risiko pasien.
Mayo Clinic menulis, pengobatan yang tepat untuk radang amandel bergantung pada penyebabnya, maka penting untuk mendapatkan diagnosis yang cepat dan akurat.
Prosedur umum untuk mengobati tonsilitis adalah pembedahan untuk mengangkat amandel. Biasanya prosedur itu dilakukan hanya jika radang amandel sering terjadi, tidak merespons pengobatan lain atau menyebabkan komplikasi serius.
Cleveland Clinic mencatat, sakit tenggorokan sering kali merupakan gejala awal tonsilitis. Jika mengalami sakit tenggorokan secara tiba-tiba, perhatikan amandel untuk melihat apakah amandel menjadi merah atau bengkak.
Gejala tonsillitis atau radang amandel biasanya muncul secara tiba-tiba. Gejala-gejala tersebut dapat meliputi tenggorokan terasa sakit atau gatal, nyeri atau kesulitan menelan, amandel dan tenggorokan yang merah dan bengkak, dan bintik putih pada amandel.
Kemudian, adanya lapisan putih, kuning atau abu-abu pada amandel, demam di atas 38 derajat Celcius, pembengkakan kelenjar getah bening (kelenjar di sisi leher di bawah telinga), hingga sakit perut atau muntah.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra & Balqis Fallahnda