tirto.id - Tonsilitis atau faringitis merupakan peradangan amandel, dua kelenjar getah bening berbentuk oval yang terletak di kedua sisi belakang tenggorokan.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun termasuk si kecil, di mana amandel pada bayi disebabkan oleh virus.
Bayi yang mengalami tonsilitis akan lebih sering mengeces atau ngiler dari biasanya, hal ini karena ia kesulitan untuk menelan makanan.
Healthline melansir, beberapa gejala lainnya yang akan dialami anak-anak atau bayi yang teserang tonsilitis yaitu,
- Demam, bayi mungkin akan mengalaminya selama beberapa hari. Jika hal ini terjadi, jaga bayi anda tetap dalam ruangan dan pastikan nutrisi dan cairannya terpenuhi.
- Bayi merasa tidak nyaman, seperti sering menangis, tidak bisa tenang baik saat duduk maupun berbaring, dan lemas.
- Secara khusus, tonsilitis atau amandel pada anak-anak membuatnya tidak nafsu makan karena menelan makanan terasa sakit dan suara anak menjadi serak basah.
- Gejala lainnya juga akan nampak benjolan di salah satu sisi atau kedua pangkal tenggorokan, dan kadang disertai sakit kepala.
Selain beristirahat dan mencukupi asupan nutrisi dan cairan, orangtua harus menemui dokter jika gejala tersebut sudah semakin parah, seperti nyeri tenggorokan tidak segera reda lebih dari 48 jam atau lebih dari dua hari, menelan makanan menjadi semakin sakit, dan tubuh anak menjadi sangat lemas.
Amandel juga menyebabkan beberapa komplikasi, sebagaimana dilansir Mayoclinic, yaitu:
- Kesulitan bernafas
- Gangguan bernafas ketika tidur (yang dapat membentuk sleep apnea)
- Infeksi yang dapat menyebar ke seluruh susunan tenggorokan (tonsillar cellulitis)
- Infeksi yang menyebabkan nanah menggumpal di belakang amandel (abses peritonsillar)
Tonsillitis disebabkan oleh radiasi virus, oleh karena itu untuk mencegahnya dengan beberapa cara.
- Mencuci tangan dan kaki dengan benar saat sesudah bermain, setelah buang air, sebelum makan, dan sebelum tidur.
- Hindari menggunakan peralatan makan dan botol bersama teman-temannya untuk meminimalisir penuaran virus dan infeksi.
- Ganti sikat gigi anak setelah tonsillitis nya diketahui, dna ganti lagi setelah anak dinyatakan sembuh.
Selain itu, perlu untuk mengedukasi anak agar penyakitnya tidak menular ke teman-temannya atau anggota keluarga yang lain, yaitu dengan;
- Menjaganya tetap di dalam rumah saat sedang sakit
- Konsultasikan dengan doktor kapan anak bisa kembali beraktivitas di luar ruangan
- Ajari anak untuk batuk atau bersin dengan tisu, lalu ajari untuk mencuci tangan setelahnya.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo