Menuju konten utama

Apa Itu Perilaku Amanah: Arti, Dalil, dan Hikmahnya dalam Islam

Arti amanah adalah bisa dipercaya dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Apa Itu Perilaku Amanah: Arti, Dalil, dan Hikmahnya dalam Islam
Ilustrasi [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Orang yang bersifat amanah adalah sosok yang bisa dipercaya dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Setiap muslim dituntut untuk selalu bersikap amanah. Saking pentingnya sikap ini, Islam mengancam neraka bagi orang yang mengingkari amanah yang sudah ia emban.

Dalam bahasa sehari-hari, amanah bisa diartikan sebagai sikap bertanggung jawab. Jika seseorang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya, maka ia dipandang sebagai sosok amanah. Demikian juga sebaliknya, jika ia mengkhianati amanahnya, maka ia dipandang sebagai sosok yang tak bisa dipercaya.

Secara definitif, amanah merupakan kata dari bahasa Arab yang diserap bahasa Indonesia. Asal kata amanah dalam Al-Quran bermakna "menepati janji dan pertanggungjawaban". Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amanah adalah sifat seseorang yang bisa dipercaya atau sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain.

Dalil kewajiban bersikap amanah ini tertera dalam surah An-Nisa ayat 58: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan [menyuruh kamu] apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ... " (QS. An-Nisa [4]: 58).

Bentuk-Bentuk Amanah dalam Islam

Secara umum, sikap amanah terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu amanah terhadap Allah SWT, amanah terhadap sesama manusia, dan amanah terhadap diri sendiri. Penjelasannya adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2013: 56-57) yang ditulis oleh Mustahdi dan Sumiyati

1. Amanah terhadap Allah SWT.

Setiap muslim diamanahkan untuk taat terhadap perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Amanah ini diberikan kepada umat Islam melalui Al-Quran dan diperjelas oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadis-hadisnya. Kewajiban amanah itu tercantum dalam firman Allah sebagai berikut.

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah SWT dan Rasul [Muhammad], dan [juga] janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui," (QS. Al-Anfal [8]:27).

Contoh paling mendasar dari menunaikan amanah terhadap Allah ini adalah dengan mendirikan salat, puasa, zakat, dan amalan saleh dalam bentuk ibadah lainnya.

2. Amanah terhadap sesama manusia

Berdasarkan dua dalil di atas, Islam memerintahkan umatnya untuk menunaikan amanah terhadap sesama manusia, terutama kepercayaan yang sudah diberikan orang lain. Ketika seseorang diberi amanah, maka ia berkewajiban untuk mengembalikan hak kepada orang yang sudah memberikannya tanggung jawab tersebut.

Sebagai misal, ketika seseorang dititipi barang atau pesan tertentu, ia wajib menyampaikan kepada orang yang berhak. Pada kasus lain, ketika seseorang diberi amanah sebagai pemimpin atau ketua kelompok, maka ia harus menunaikan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

3. Amanah terhadap diri sendiri

Bentuk amanah yang terakhir adalah amanah terhadap diri sendiri, yaitu dengan menjaga fisik dan kesehatan yang diberikan Allah SWT kepadanya. Tidak hanya kebugaran fisik, setiap muslim juga dituntut untuk memelihara kesehatan mental dan kesejahteraan diri sehingga dapat mencapai potensi maksimal dalam kehidupan sehari-harinya.

Dalam Islam, setiap manusia diposisikan sebagai pemimpin, mulai dari pemimpin negara, ketua wilayah, pemimpin keluarga, hingga pemimpin diri sendiri. Semua posisi tersebut dibebankan tanggung jawabnya masing-masing dan harus ditunaikan oleh orang yang menerima amanah tersebut.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya, ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap perihal keluarganya. Seorang istri menjadi pemimpin, akan dimintai pertanggungjawabannya perihal pengurusan rumah dan anaknya. Dan seorang hamba menjadi pemimpin bagi harta tuannya, ia akan diminta pertanggungjawabannya. Ingat, setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawabannya," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Hikmah Bersikap Amanah

Orang yang menunaikan amanah kepada orang lain sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada diri sendiri. Sikap amanah yang ditunaikan kepada sesama manusia memiliki hikmah bagi orang yang menunaikannya. Di antara hikmah sikap amanah adalah sebagai berikut.

  • Orang yang amanah akan dipercaya orang lain. Jika ia dipercaya, maka orang lain akan menghargai sosok tersebut, diberi posisi mapan di masyarakat, dan dihormati oleh lingkungan sekitarnya.
  • Sosok yang amanah akan menarik simpati dari orang lain. Jika ia membutuhkan bantuan, orang lain akan segera menolongnya.
  • Sikap amanah mendorong kesuksesan dalam kehidupan.
  • Sesuai janji Allah, sosok yang amanah akan diberi kemudahan dalam kehidupannya, baik itu di kehidupan dunia maupun akhirat.

Baca juga artikel terkait AMANAH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani