Menuju konten utama
Penyakit Langka

Apa Itu Penyakit Crohn, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Mengenal apa itu penyakit Crohn, dari penyebab, gejala hingga pengobatannya.

Apa Itu Penyakit Crohn, Penyebab, Gejala dan Pengobatan
Ilustrasi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Crohn adalah salah satu penyakit langka yang sangat sulit disembuhkan dengan diagnosis menyebabkan saluran pencernaan menjadi bengkak dan teriritasi.

Lantas apa itu penyakit crohn, penyebab, gejala dan cara pengobatannya?

Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit crohn disebut juga sebagai radang usus regional atau ileitis, yakni bentuk penyakit radang usus yang berlangsung seumur hidup atau sangat sulit untuk disembuhkan.

Diagnosis crohn ini dapat berupa sakit perut, diare, penurunan berat badan hingga pendarahan dubur.

Meskipun crohn disebut-sebut sebagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan perempuan maupun laki-laki dan tidak dapat disembuhkan, para pengidap penyakit crohn ini dapat meminimalisir kontraksinya dengan melakukan pengobatan guna mengelola gejala serta memungkinkan pengidap crohn tetap bisa melakukan aktivitas dengan normal.

Banyak tim medis yang mendiagnosis juga bahwa gejala penyakit crohn ini merupakan penyakit yang meradang serta mengiritasi saluran pencernaan, terutama usus kecil dan usus besar.

Terkadang, crohn ini bisa jadi pemicu diare atau kram perut, serta sering kambuh secara berkala.

Penyakit crohn sendiri dianalisis pertama kali oleh gastroenterologi Amerika, yakni Dr. Burrill Crohn (1884-1983).

Burrill Crohn menjadi salah satu dokter pertama yang mendeskripsikan penyakit crohn pada tahun 1932 lalu.

Berdasarkan berbagai catatan medisnya, penyakit crohn ini menjadi salah satu penyakit mengerikan di samping akan terus ada selama seumur hidup meski sudah diobati, juga dapat menyerang siapa pun tanpa pandang umur dari anak-anak hingga dewasa.

Selain itu, penyakit crohn juga memiliki beberapa jenis yang berbeda, di antaranya mencakup:

  • Ileokolitis:peradangan yang terjadi pada usus kecil dan bagian usus besar atau kolon. Ileokolitis ini menjadi penyakit Crohn paling umum.
  • Ileitis: pembengkakan dan peradangan yang terjadi di usus kecil (ileum).
  • Gastroduodenal: Peradangan dan iritasi mempengaruhi lambung dan bagian atas usus kecil (duodenum).
  • Jejunoileitis: Area peradangan yang tidak merata berkembang di bagian atas usus kecil (disebut jejunum).

Gejala dan Penyebab Crohn

Masih dikutip Cleveland Clinic, berdasarkan berbagai studi medis, hingga kini belum diketahui pasti terkait penyebab penyakit crohn.

Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang disebut-sebut menjadi pemicunya, di antaranya:

  1. Penyakit autoimun: Bakteri dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat Anda.
  2. Gen: Penyakit radang usus (IBD) sering kali menurun dalam keluarga. Jika Anda memiliki orang tua, saudara kandung atau anggota keluarga lain yang menderita crohn, Anda mungkin berisiko tinggi untuk mengidapnya. Ada beberapa mutasi (perubahan) spesifik pada gen Anda yang dapat mempengaruhi orang untuk mengembangkan penyakit crohn.
  3. Merokok: Merokok dapat melipatgandakan risiko penyakit crohn.
Sementara untuk gejala penyakit crohn, para pengidap penyakit ini disebutkan dapat mengalami periode gejala yang parah (kambuh) yang diikuti oleh periode tanpa gejala atau sangat ringan (remisi).

Remisi dari crohn ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih parahnya bisa berlangsung hingga bertahun-tahun.

Gejala umum penyakit crohn ini mencakup seperti nyeri perut, diare kronis, perasaan kenyang, demam, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, fistula anal, hingga adanya pendarahan pada dubur.

Ilustrasi Masalah Pencernaan

Ilustrasi masalah pencernaan. Getty Image/iStockphoto

Cara Mendiagnosis Crohn

Kebanyakan penderita crohn, kebanyakan pertama kali tidak mengetahui bahwa mereka tengah mengidap penyakit crohn.

Untuk mengetahuinya, mereka yang merasa memiliki berbagai ciri penyakit crohn dapat mendiagnosis dengan cara:

1. Tes darah

Tes darah memeriksa jumlah sel darah putih yang tinggi yang dapat mengindikasikan peradangan atau infeksi.

Tes ini juga memeriksa jumlah sel darah merah yang rendah, atau anemia. Sekitar satu dari tiga orang dengan penyakit crohn mengalami anemia.

2. Tes tinja

Tes ini memeriksa sampel tinja Anda untuk memeriksa bakteri atau parasit. Tes ini dapat menyingkirkan infeksi yang menyebabkan diare kronis.

3. Kolonoskopi

Selama kolonoskopi, dokter Anda menggunakan endoskopi (tabung tipis dengan lampu dan kamera yang terpasang) untuk memeriksa bagian dalam usus besar Anda.

Dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan (biopsi) dari usus besar untuk menguji tanda-tanda peradangan.

4. Pemindaian tomografi terkomputasi (CT)

CT scan menghasilkan gambar saluran pencernaan. Ini memberi tahu penyedia layanan kesehatan Anda seberapa parah peradangan usus.

5. Endoskopi saluran cerna bagian atas (GI)

Dokter akan memasukkan tabung panjang dan tipis yang disebut endoskopi melalui mulut dan masuk ke dalam tenggorokan.

Kamera yang terpasang memungkinkan dokter Anda melihat ke dalam. Selama endoskopi atas, dokter Anda juga dapat mengambil sampel jaringan.

6. Pemeriksaan saluran cerna bagian atas (GI)

Gambar sinar-X yang digunakan selama pemeriksaan GI bagian atas memungkinkan dokter Anda melihat cairan barium yang tertelan bergerak melalui saluran pencernaan Anda.

Cara Pengobatan Penyakit Crohn

Metode pengobatan penyakit crohn yang dapat dilakukan ini bisa bervariasi, hal tersebut bergantung pada gejala apa yang dirasakannya serta seberapa parah dari gejala tersebut.

Beberapa cara yang dianjurkan medis dalam hal pengobatan crohn di antaranya:

  • Antibiotik
Antibiotik dapat mencegah atau mengobati infeksi. Infeksi yang parah dapat menyebabkan abses (kantong nanah). Atau dapat menyebabkan fistula (lubang atau terowongan yang menghubungkan dua organ yang biasanya tidak terhubung).

  • Obat antidiare
Obat resep seperti loperamide (Imodium A-D®) dapat menghentikan diare yang parah.

  • Obat-obatan biologis
Obat-obatan ini termasuk antibodi monoklonal untuk menekan respons kekebalan tubuh.

  • Istirahat usus
Untuk memberikan kesempatan kepada usus Anda untuk sembuh, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk tidak makan atau minum selama beberapa hari atau lebih.

Untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, Anda mungkin akan menerima nutrisi intravena (parenteral). Hanya minum cairan yang diresepkan atau gunakan selang makanan selama masa ini.

  • Kortikosteroid
Kortison, prednison, dan kortikosteroid lainnya meredakan peradangan yang disebabkan oleh penyakit autoimun.

  • Imunomodulator
Obat-obatan ini menenangkan peradangan dengan menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Obat ini termasuk azatioprin dan siklosporin.

  • Pembedahan
Pembedahan tidak akan menyembuhkan penyakit crohn, tetapi dapat mengobati komplikasi. Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki perforasi (lubang) usus, penyumbatan atau pendarahan.

Sementara itu, menurut Medline Plus, beberapa studi menyatakan untuk mengobati penyakit crohn yakni dengan cara merubah pola makan dengan tujuan untuk mengurangi gejala crohn, meski tidak sepenuhnya menyembuhkan secara total dari penyakit crohn itu.

Beberapa metode untuk mengurangi gejala crohn ini yakni mencakup menghindari minuman beralkohol, menghindari popcorn, kulit sayuran, kacang-kacangan, makan berserat tinggi lainnya, serta diet khusus terutama diet rendah serat.

Baca juga artikel terkait APA atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dhita Koesno