tirto.id - Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan kronis pada saluran pencernaan tepatnya pada lambung dan usus yang dapat mempengaruhi usus besar. Gangguan tersebut mesti segera ditangani sebelum berefek pada kesehatan pencernaan jangka panjang.
Dilansir dari laman Healthline, siapapun dapat terkena gangguan IBS, namun umunya gangguan tersebut paling sering terjadi pada perempuan. Perempuan dinilai lebih rentan terkena gangguan IBS daripada laki-laki. Terlebih ketika perempuan sedang mengalami siklus menstruasi.
Terdapat banyak gejala yang terjadi pada penderita IBS, namun sebagian kecil penderita IBS tidak sampai mengalami gejala yang cukup parah. Hal tersebut dikarenakan sebagian orang penderita iBS dapat mengendalikan gejala-gejala tersebut seperti mengatur pola makan, gaya hidup dan tekanan akibat stres.
Gejala umum IBS pada perempuan
Pada umumnya, seseorang yang menderita IBS dapat mengendalikan beberapa gejala terkait gangguan tersebut dengan cara mengatur pola makan, gaya hidup dan tingkat kesetresan. Adapun gejala-gejala umum yang paling sering terjadi pada perempuan di antaranya yakni:
1. Sembelit
Sembelit merupakan bagian dari gejala IBS yang umum terjadi. Hal tersebut dapat menyebabkan tinja menjadi keras, kering, hingga sulit dikeluarkan. Bahkan sembelit lebih sering terjadi pada perempuan yang berhubungan pada konstipasi seperti nyeri di perut dan kembung.
2. Diare
Diare dapat menjadi bagian dari gejala IBS. Namun gejala tersebut lebih sering terjadi pada laki-laki ketimbang perempuan. Sedangkan perempuan dapat mengalami diare ketika sedang berada pada fase awal menstruasi. Diare tersebut dapat mengakibatkan mencret secara tidak wajar dan disertai dengan nyeri pada perut bagian bawah dan kram setelah buang air besar.
3. Kembung
Kembung dapat menjadi bagian dari gejala IBS. Hal tersebut dapat menyebabkan seseorang merasakan sesak di perut bagian atas dan kenyang dalam tempo yang cukup cepat setelah makan.
Pada perempuan, gejala ini akan sering terjadi ketika sedang berada di fase awal menstruasi. Sedangkan setelah menopause perempuan akan mengalami perut kembung yang jauh lebih banyak ketimbang laki-laki.
4, Inkontinensia urin
Perempuan dengan gangguan IBS lebih mudah mengalami gejala saluran pada kemih secara tidak wajar. Selain itu perempuan akan sering mengalami buang air kecil dan peningkatan pada urgensi nokturia, sebuah kondisi ketika buang air kecil berlebihan di malam hari dan terasa sangat menyakitkan.
5. Prolaps organ pada panggul
Perempuan yang mengalami prolaps organ pada panggul dapat menyebabkan otot dan jaringan yang menahan organ panggul menjadi melemah atau kendur, sehingga organ-organ tersebut dapat keluar dari tempatnya. Hal tersebut masih berhubungan dengan gejala umum yang terjadi pada penderita IBS.
6. Seks yang menyakitkan
Perempuan yang mengalami gangguan IBS akan merasakan rasa sakit ketika sedang berhubungan intim. Hal tersebut dikarenakan terdapat disfungsi seksual yang terjadi selama penetrasi yang dalam. Hal tersebut membuat penderita IBS menjadu kurang berhasrat melakukan hubungan intim dan kesulitan untuk terangsang.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari