Menuju konten utama

Antisipasi Dampak Corona, OJK Dorong Stimulus Bisnis untuk UMKM

Wimboh Santoso mendorong stimulus bisnis baru di dalam negeri seperti UMKM antisipasi dampak wabah Corona.

Antisipasi Dampak Corona, OJK Dorong Stimulus Bisnis untuk UMKM
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020 di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.

tirto.id - Penyebaran virus COVID-19 alias Corona sudah meluas ke berbagai negara di dunia. Akibatnya beberapa sektor penggerak pertumbuhan ekonomi terganggu. Kondisi ini secara paralel membuat perekonomian secara global melambat.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mendorong stimulus bisnis baru di dalam negeri seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sampai memperluas kapasitas produksi sektor manufaktur agar dampak Corona yang mempengaruhi aktivitas ekonomi bisa diminimalkan.

"Ini tugas kita bersama bagaimana menstimulus perluasan kapasitas industri manufaktur, UMKM,” kata Wimboh dalam CNBC Economic Outlook di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Ia menjelaskan, pemerintah sudah menerapkan sejumlah kebijakan insentif fiskal seperti pajak untuk mendorong ekonomi pelaku usaha. Selain itu, Bank Indonesia sudah menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen.

Meski pemerintah sudah memberikan stimulus tersebut, penurunan suku bunga bukan menjadi sesuatu yang efektif jika para pengusaha tidak melakukan ekspansi bisnis. OJK mendorong perbankan merealisasikan kredit pembiayaan kepada dunia usaha.

"Sektor keuangan jelas, kalau tidak ada yang dibiayai, ya mau dibiayai ke siapa, bahkan kredit 2019 hanya 6,8 persen suku bunga mungkin iya, tapi tidak mutlak, kalau diturunkan berapa pun, tapi kalau enggak ada ekspansi usaha, ya enggak akan ngambil,” kata dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemerintah akan melakukan pembinaan kepada UMKM dalam satu kelompok dari sektor-sektor potensial seperti perikanan, pertanian, sampai energi.

Apalagi, saat ini pemerintah memperbesar porsi kredit usaha rakyat (KUR) menjadi Rp194 triliun dengan suku bunga per tahun yang terbilang rendah yakni 6 persen.

Dengan strategi tersebut, Wimboh memprediksi perekonomian Indonesia tetap terjaga di tengah tantangan global akibat dampak dari virus Corona.

Terkait itu, ia optimistis Indonesia masih lebih baik dari negara lain khususnya pada tataran G-20 karena produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai kisaran 5 persen.

"Kita punya resources besar sekali yang belum pernah kita garap atau belum kita olah optimal,” kata dia.

Wimboh menambahkan, “Pemerintah siap membangun ekosistem itu, tinggal pengusaha menangkap peluang itu, sektor perbankan juga jangan stay away.”

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz