tirto.id - Jumlah korban meninggal akibat virus corona menjadi 2.760 orang, menurut data Johns Hopkins CSSE pada Rabu (26/2/2020) pukul 11.00 WIB. Sementara itu, jumlah yang terinfeksi hingga Rabu pagi mencapai 80.994 kasus. Peningkatan kasus paling banyak terjadi di Korea Selatan sejumlah 1.146 orang hingga pagi ini.
Jumlah penderita yang sembuh juga tercatat meningkat, dari 27.563 orang pada Selasa pagi menjadi 30.001 orang pada Rabu pagi. Virus corona COVID-19 terus menyebar ke seluruh dunia, yang memicu tindakan darurat dan pembatasan perjalanan di Eropa dan Timur Tengah.
Hong Kong mengkonfirmasi satu kasus baru dari virus corona COVID-19 pada Selasa (25/2/2020), membuat total jumlah kasus di Hong Kong menjadi 85, menurut sebuah pernyataan pemerintah.
Pasien yang dikonfirmasi adalah wanita berusia 60 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini. Dia menderita batuk pada 12 Februari dan berkonsultasi dengan dokter beberapa kali sebelum dirawat di rumah sakit pada 24 Februari. Dia saat ini terisolasi dan dalam kondisi stabil.
"Menurut penyelidikan epidemiologis awal kami, beberapa kasus yang dikonfirmasi teinfeksi secara lokal. Pusat Perlindungan Kesehatan sangat mendesak masyarakat untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan setiap saat," kata juru bicara CHP.
Kasus virus corona di Korea Selatan melewati 1.000 kasus dan 12 kematian dilaporkan dari Korea Selatan. Lebih dari setengah infeksi COVID-19 ini terkait dengan kelompok agama Shincheonji di selatan negara itu. Kelompok itu telah setuju untuk menyerahkan daftar seluruh kongregasinya di Korea Selatan kepada otoritas kesehatan.
Seorang prajurit AS berusia 23 tahun yang ditempatkan di Korea Selatan telah menjadi anggota layanan AS pertama yang dites positif terkena virus corona, menurut Pasukan AS-Korea.
Italia adalah pusat wabah terbesar dari luar Asia, dengan 322 kasus dan 10 kematian. Para pejabat mengakui, sebuah rumah sakit di utara kota telah menangani kasus virus corona pertama di kawasan itu dan telah berkontribusi pada penyebaran virus. Beberapa kota daerah ditutup dari publik, secara otomatis menempatkan 100.000 orang di bawah karantina.
Beberapa negara tetangga Italia, termasuk Austria, Swiss dan Kroasia telah melaporkan kasus pertama mereka, sementara Spanyol dan Perancis mencatat beberapa kasus lagi.
Sementara itu, Iran menghadapi pembatasan perjalanan. Sekarang ada 96 kasus dan 15 kematian di Iran. Salah satu yang terinfeksi adalah wakil menteri kesehatan di antara yang terinfeksi.
Negara-negara terdekat, termasuk Irak, Afghanistan dan Turki telah membatasi perjalanan ke Iran dan menerapkan pembatasan ketat wisatawan dari Iran. Negara-negara Timur Tengah lainnya juga telah melaporkan kasus pertama coronavirus dalam beberapa hari terakhir, termasuk Kuwait, Bahrain dan Lebanon.
Penurunan awal saham Asia-Pasifik pada hari Rabu (26/2/2020) menjadi hari yang mengerikan di Amerika Serikat, di mana Dow ditutup dengan 879 poin, atau sekitar 3,2 persen lebih rendah - hari kedua berturut-turut dari penurunan besar-besaran sejak kemarin. Indeks telah kehilangan lebih dari 2.000 poin secara total selama empat hari terakhir.
Dr. Nancy Messonnier, direktur Pusat Pengendalian Penyakit dan Pusat Pencegahan Penyakit Menular Nasional AS, mengatakan bahwa coronavirus telah memenuhi beberapa kriteria pandemi, tetapi belum semuanya, demikian diwartakan CNN.com.
Editor: Agung DH