tirto.id - Gubernur DKI Jakarta AniesBaswedan memprediksi, PT Jakarta Propertindo atau Jakpro akan mengelola Taman Ismail Marzuki (TIM) dalam jangka waktu 30 tahun. Pertimbangan tersebut berdasarkan waktu yang digunakan oleh Jakpro untuk melangsungkan revitalisasi, serta perhitungan bisnis untuk BUMD.
"Karena di sini ada faktor biaya. Jadi kenapa pilih BUMD? Supaya dia bisa mengelola dan skema bisnis, tapi ada unsur pembangunannya, kata Anies saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/7/2019).
Pengembalian hitungan bisnis, kata Anies, akan membutuhkan waktu sekitar 23 tahun. Pasalnya, fokus utama dalam revitalisasi yang dilangsungkan oleh BUMD bukanlah keuntungan, melainkan pembangunan.
"Kalau dihitung bisnis, itu kembalinya lama. Karena itu kalau private sektor mengerjakan, itu akan berat. Karena bayangkan, kembalinya baru setelah 23 tahun," ungkap Anies.
Anies berujar, skema BUMD juga digunakan agar negara bisa mendapatkan keuntungan secara komersial dalam pengelolaan TIM. Namun keuntungan tersebut ditargetkan tak sekedar hanya cost center.
"Tapi negara beroperasinya dengan cara komersial sehingga di situ dia bisa menerima pemasukan, mengelola penerimaan, mengelola pengeluaran. Nah kalau ini SKPD saja, ya menerima pemasukan, ya semata-mata sebagai cost center," ungkap Anies.
Anies berharap negara tidak hanya mendapat cost center. Alasannya kalau cost center, biaya per tahunnya mahal sekali. "Itulah sebabnya kenapa kita menggunakan skema BUMD," lanjutnya.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Agung DH