tirto.id -
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jika dirinya tidak akan mengingkari kontrak politiknya dalam penataan Kampung Akuarium.
Hal ini dikatakan oleh beliau dalam acara peringatan dua tahun penggusuran paksa dan simbolisasi harapan baru warga kampung akuarium di Kampung Akuarium, Jakarta Utara Sabtu(14/4/2018)
"Yang ditandatangani sebagai janji itu bukan dokumen yang tersimpan di museum. Itu adalah dokumen yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI. Saya tidak ingin tanda tangan janji tapi orang lain yang melunasi. Saya ingin melunasinya," ucap Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Sabtu (14/4/2018).
Maksud dari kontrak politik tersebut adalah perjanjian politik yang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno lakukan bersama para warga yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) pada 8 April 2017.
Adapun isinya adalah lima poin yaitu perubahan tata ruang perkampungan, legalisasi lahan perkampungan, program hunian terjangkau untuk rakyat miskin. Serta perizinan usaha bagi PKL, dan bantuan alih profesi bagi tukang becak.
Sayangnya, Anies mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendirian dalam mengerjakan penataan di kampung akuarium. Dia mengibaratkan pemerintahan provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah truk besar dengan membawa beban yang berat sehingga tidak bisa bekerja dengan cepat.
Oleh karenanya, Anies berterima kasih kepada para LSM yang membantu warga dengan dalam menentukan konsep penataan kawasan yang mereka mau.
"Karena sekarang seluruh aparatur bekerja menata kembali dari nol. PR-nya masih banyak. Komitmen kita adalah mengatasi PR itu. Kita perlu bermitra, maka kita teruskan kemitraan ini di kampung ini dan juga kampung-kampung lain di Jakarta kita lebih cepat," ucap Anies.
Terakhir Anies pun turut berkomentar mengenai penggusuran pada 11 April 2016 lalu. Ia mengatakan jika peristiwa tersebut tidak boleh terulang kembali di Indonesia.
"Dua tahun yang lalu. Tidak ada hati manusia yang tidak menangis. Akal sehat hati nurani harus dikunci untuk bisa mengerjakan apa yang terjadi. Ini pelajaran bagi republik Indonesia dan dunia. Tidak boleh ini berulang dimanapun bumi pertiwi ini," ucap Anies.
Dalam kesempatan tersebut, Anies sempat melakukan kunjungan ke beberapa shelter di kawasan kampung akuarium dan menggendong seorang anak yang dinamai Muhammad Anies-Sandi.
Baca juga artikel terkait PENGGUSURAN atau tulisan lainnya dari Naufal Mamduh
tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Maya Saputri
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Maya Saputri