Menuju konten utama

Amien Rais Nilai Poros Ketiga Mustahil Terbentuk di Pilpres 2019

Amien Rais menilai, poros ketiga di Pilpres 2019 mustahil dilakukan karena terbentur presidential threshold.

Amien Rais Nilai Poros Ketiga Mustahil Terbentuk di Pilpres 2019
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Antara foto/M Risyal Hidayat

tirto.id - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai wacana pembentukan poros ketiga di Pilpres 2019 adalah hal yang mustahil dilakukan.

Alasannya, kata Amin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi akan didukung oleh banyak partai yaitu PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP.

Sedangkan partai lainnya yaitu Demokrat, Gerindra, PAN PKS dan PKB kecil kemungkinan akan terbelah menjadi dua poros karena terbentur aturan presidential threshold (ambang batas presiden) sebesar 20 persen.

"Jadi wacana poros ketiga itu hanya untuk memeriahkan suasana. Substansinya tidak ada. Saya bisa keliru tapi untuk saya akhirnya hanya dua paket," ucap Amien Rais di Balai Kota, Selasa (24/4/2018)

Amien juga menduga, Pilpres 2019 ini hanya akan diisi oleh dua pasang calon yakni, Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pasalnya, kata Amien, pemilih Prabowo pada Pilpres 2014 sudah mencapai 46 persen, sedangkan elektabilitas Jokowi mulai turun menjadi di bawah 45 persen sehingga pertandingan antara Jokowi dan Prabowo akan kembali berulang.

"Tinggal head to head aja dan kalau menurut saya yang paling kuat masih Pak Prabowo," ucapnya.

Namun, Amien mengaku akan tetap menerima siapa pun yang menang dalam Pilpres nanti asalkan tidak melanggar 3 syarat.

"Pertama nanti Pilpres itu tidak main, uang tidak mengacau hasil suara, kedua jangan menggunakan KPK untuk menghantam lawan politik untuk dicari-cari masalahnya dan yang ketiga jangan melibatkan kepentingan asing. Kalau tiga ini tidak ada siapapun yang menang saya akan jabat tangan dan saya akan hentak-hentakan saking gembiranya saya," ucap Amien.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas menyatakan elektabilitas Jokowi mendapatkan angka 55,9 persen. Naik dari enam bulan sebelumnya di angka 46,3 persen. Sementara Prabowo mendapatkan angka 14,1 persen. Turun dari enam bulan sebelumnya di angka 18,2 persen.

Survei tersebut diketahui menggunakan metode tatap muka terhadap 1200 responden di 34 provinsi secara periodik oleh Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Naufal Mamduh

tirto.id - Politik
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Alexander Haryanto