Menuju konten utama
Pilpres 2019:

Soal Survei Kompas, Golkar Yakin Elektabilitas Jokowi Terus Naik

Golkar merasa puas karena selama ini elektabilitas Jokowi selalu dipersepsikan masih kurang dari 50 persen. Tetapi, justru bisa mencapai 55,9 persen pada bulan April ini. 

Soal Survei Kompas, Golkar Yakin Elektabilitas Jokowi Terus Naik
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

tirto.id - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menanggapi naiknya elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 55,9 persen dalam hasil survei Litbang Kompas.

Ace mengatakan, Partai Golkar puas dengan hasil survei tersebut dan berharap elektabilitas Jokowi bisa terus naik hingga pelaksanaan Pilpres 2019.

"Kalau kita lihat, dari hasil survei Kompas yang terbaru, menunjukkan tren kenaikan yang semakin meyakinkan, baik dari sisi elektabilitas maupun dari aspek kepuasan publik atas kinerja pemerintahan ini," kata Ace di Jakarta, Senin (23/4/2018), seperti dikutip Antara.

Sebagai partai pendukung, Ace menambahkan, Golkar merasa puas karena selama ini elektabilitas Jokowi selalu dipersepsikan masih kurang dari 50 persen. Tetapi, pada bulan April ini sudah mencapai 55,9 persen.

"Tingkat elektabilitas ini seiring dengan tingkat kepuasan publik yang mencapai angka 72,3 persen, artinya antara kepuasan dan keinginan untuk memilih Jokowi konsisten," ujarnya.

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan apabila Pilpres dilakukan saat ini yaitu sebesar 55,9 persen. Angka itu naik dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, yakni 46,3 persen.

Sementara potensi keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yaitu 18,2 persen.

Ace mengatakan, sebenarnya elektabilitas Jokowi bisa mencapai 60 persen apabila head to head dengan Prabowo karena dalam simulasi, banyaknya kandidat capres, elektabilitas sudah mencapai 55,9 persen.

Tanggapan Fadli Zon Soal Elektabilitas Prabowo di Pilpres 2019

Di sisi lain, Wakil Ketua DPP Gerindra, Fadli Zon tidak percaya hasil survei tersebut bisa menempatkan Jokowi di urutan teratas dan Prabowo di urutan kedua elektabilitas Capres 2019.

"Saya juga bisa bikin survei yang bikin Pak Prabowo menang. Gampang," kata Fadli, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018).

Fadli menilai survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini (23/4) di Harian Kompas tidak bisa menggambarkan secara menyeluruh elektabilitas Capres 2019, melainkan hanya indikator saja.

"Harus dilihat juga metodenya seperti apa. Tidak bisa melihat 1-2 survei. Nanti sore kalau saya bikin survei di medsos juga Pak Prabowo menang," kata Fadli.

Lagi pula, kata Fadli, survei tersebut dilakukan sebelum Prabowo menerima mandat sebagai capres pada 11 April lalu. Sehingga, menurutnya, tidak bisa dikatakan Prabowo akan kalah.

Untuk diketahui, Survei tersebut diketahui menggunakan metode tatap muka terhadap 1200 responden di 34 provinsi secara periodik oleh Litbang Kompas pada 21 Maret-1 April 2018.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto