Menuju konten utama

AHY Optimistis Soal Kemungkinan Poros Ketiga di Pilpres 2019

Menurut AHY, salah satu kendala sulitnya membentuk poros ketiga adalah presidential threshold sebesar 20 persen.

AHY Optimistis Soal Kemungkinan Poros Ketiga di Pilpres 2019
Komandan Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Partai Demokrat optimistis poros ketiga di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 akan terwujud meski tak menampik untuk mewujudkan rencana itu tidak semudah yang dibayangkan.

Komandan Satuan Tugas Bersama untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, dalam politik semuanya masih mungkin terjadi.

"Kemungkinan-kemungkinan [poros ketiga] itu terus diolah dan tentunya memang tidak semudah dan tidak sesederhana yang dibayangkan," ungkap AHY di Yogyakarta, Senin (9/4/2018).

"Kita tidak boleh mendahului rencana Tuhan, apakah hanya akan ada dua poros kembali seperti Pemilu 2014 atau kemungkinan hadir poros ketiga," lanjut AHY.

Putra sulung Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan, sampai saat ini partainya masih menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol guna membangun koalisi.

"Kita lihat saja dan tentunya ini akan semakin menarik. Sekarang bulan April, Mei, Juni, Juli, dan pada akhirnya Agustus nanti kita akan tahu siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres berdasarkan koalisi yang dibangun. Lihat tunggu saja waktunya," kata dia.

AHY menjelaskan, salah satu kendala sulitnya membentuk poros ketiga di luar pengusung petahana Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah presidential threshold sebesar 20 persen.

"Presidential threshold 20 persen ini banyak mengunci partai-partai politik, tidak banyak partai politik yang cukup kuat yang bisa menjadi jangkar atau pemersatu dari parpol-parpol lainnya," kata dia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto