Menuju konten utama

Aliya Shagieva Merespons soal Kontroversi Foto Menyusui

Aliya Shagieva terpaksa menurunkan fotonya tengah menyusui bayi, setelah dia diserang di media sosial dan dituduh melakukan perilaku tidak bermoral.

Aliya Shagieva Merespons soal Kontroversi Foto Menyusui
Aliya Shagieva (20 tahun), anak presiden di Kirgistan dikritik karena memposting foto dirinya sedang menyusui. Instagram/Aliya Shagieva

tirto.id - Aliya Shagieva, putri bungsu dari Presiden Kyrgyztan, akhirnya angkat bicara terkait kritik yang ditujukan padanya karena mem-posting gambar di media sosial ia tengah menyusui bayinya.

Foto yang diambil dari sudut atas menggambarkan Shagieva tampak hampir telanjang saat dia menyusui bayi laki-lakinya yang berumur satu bulan, Tagir.

Diunggah di Instagram pada bulan April, foto itu diberi keterangan: "Saya akan memberi makan anak saya kapanpun dan dimanapun dia perlu diberi makan."

Namun, Shagieva terpaksa menurunkan foto tersebut setelah dia diserang di media sosial dan dituduh melakukan "perilaku tidak bermoral".

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Shagieva mengatakan bahwa budaya yang terlalu blak-blakan menampilkan seksualitas tubuh wanita justru menyebabkan kemarahan yang melebihi citra perempuan itu sendiri.

"Tubuh yang saya tampilkan tidak vulgar, itu fungsional," kata perempuan berusia 20 tahun itu. "Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan fisiologis bayi saya, bukan untuk seksual."

"Saat saya menyusui anak saya, saya merasa ingin memberikan yang terbaik yang bisa saya berikan. Merawat bayi saya dan memperhatikan kebutuhannya lebih penting daripada apa yang orang katakan tentang saya."

Sebagai informasi, Kyrgyzstan yang merupakan bekas republik Sovyet, memiliki masyarakat Muslim mayoritas yang konservatif secara sosial.

Presiden Almazbek Atambayev dan istrinya Raisa tidak menyetujui foto putri mereka, demikian Shagieva mengungkapkan seperti dilansir The Independent, Minggu (30/7/2017).

"Mereka benar-benar tidak menyukainya, dan bisa dimengerti karena generasi muda kurang konservatif daripada orang tua mereka. Ibu saya menerima pesan dari 'temannya' tentang saya."

Shagieva dikenal karena perilaku progresifnya. Dia melahirkan anak laki-laki enam bulan setelah menikah dengan suaminya yang merupakan orang Rusia, Konstantin. Keluarga muda ini tinggal sebagai vegetarian di sebuah negara tradisional pemakan daging tersebut.

Shagieva bukan sekali ini mem-posting gambar dirinya tengah menyusui anakanya. Ia sering mengunggah gambar dirinya dan anaknya di Instagram.

Untuk diketahui, menyusui di depan umum adalah masalah perdebatan di seluruh dunia. Sementara itu, pada Mei lalu, mantan senator Australia Larissa Waters dipuji saat dia menyusui bayinya di parlemen.

Baca juga:

"Terus terang konyol, sungguh, bahwa memberi makan bayi menjadi berita internasional," kata Waters saat itu. "Wanita telah menyusui sejak dulu.

"Saya berharap untuk tidak hanya bisa memberi makan bayi saya tapi juga mengirim pesan kepada wanita muda (yang menyusui) bahwa mereka juga bagian dari parlemen," tambahnya.

Ada seruan untuk mengizinkan menyusui di House of Commons (parlemen), setelah tinjauan independen pada 2016 untuk merekomendasikan hal itu.

Menjadi perbuatan ilegal di Inggris ketika meminta seorang wanita yang tengah menyusui untuk meninggalkan tempat umum, seperti kafe, taman, atau angkutan umum.

Namun, tingkat menyusui di Inggris termasuk yang terendah di dunia, menurut sebuah studi tahun 2016 di The Lancet.

Baca juga artikel terkait IBU MENYUSUI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari