tirto.id - Wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan semua sekolah di ibu kota akan diliburkan selama 9 hari saat penyelenggaraan Asian Games 2018.
Menurut dia, keputusan itu sudah disepakati dalam rapat persiapan Asian Games yang digelar oleh Pemprov DKI bersama ketua panitia penyelenggara pentas olahraga itu (INASGOC), Erick Thohir.
"Persiapannya sudah matang. Kami akan terus sempurnakan persiapannya. Mudah-mudahan akan ada beberapa simulasi. Tadi keputusan besarnya adalah meliburkan sekolah," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/4/2018).
Menurut Sandiaga, langkah meliburkan semua sekolah di Jakarta dilakukan untuk mengurangi tingkat kemacetan saat Asian Games digelar. Sebab, Dewan Olimpiade Asia mengharuskan jarak tempuh dari Wisma Atlet Kemayoran menuju Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan hanya 35 menit.
Namun, Sandiaga belum menjelaskan apakah libur tersebut akan berlangsung selama 9 hari berturut-turut atau berlaku pada tanggal tertentu saja di tengah pelaksanaan Asian Games 2018.
Di kesempatan lain, pada hari ini, Sandiaga juga menjelaskan, selama semua sekolah di Jakarta libur, para siswa mendapatkan tugas dan membantu kelancaran penyelenggaraan Asian Games. Misalnya, para siswa itu digerakkan untuk menyaksikan perlombaan sejumlah cabang olahraga di Asian Games.
Pemprov DKI akan mengalokasikan 20 persen tiket Asian Games untuk diberikan secara gratis kepada para pelajar di Jakarta. Tiket gratis itu bakal didistribusikan ke sekolah-sekolah melalui Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Para pelajar itu juga akan diberangkatkan menggunakan bus gratis Transjakarta ke beberapa venue olahraga dengan bimbingan masing-masing guru di sekolahnya .
Sandiaga berharap, dengan cara itu, para pelajar itu bisa memanfaatkan momentum Asian Games untuk belajar berkomunikasi menggunakan bahasa asing dengan warga dari berbagai negara.
"Buat siswa maupun juga buat para volunteer (relawan) nanti yang akan kita latih juga untuk yel-yel-nya, untuk menyemangati tim kita maupun tim lain juga. Mereka dididik untuk bicara bahasa (asing), (seperti) yel-yel bahasa korea, bahasa jepang," kata Sandiaga.
Sementara agar waktu kegiatan belajar siswa tidak berkurang, pengganti 9 hari libur itu akan ditempatkan pada bulan Desember.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom