Menuju konten utama

Alasan Psikologis Kenapa Drama Korea Begitu Populer & Digemari

Alasan kenapa drama Korea mudah menarik perhatian penonton salah satunya karena cerita menarik, lalu apa manfaat nonton drakor?

Alasan Psikologis Kenapa Drama Korea Begitu Populer & Digemari
Ilustrasi nonton drakor online. Getty Images/istockphoto

tirto.id - Drama Korea termasuk tontonan yang sangat populer di Indonesia maupun di berbagai negara.

Bahkan, tak sedikit orang yang merasa kecanduan dengan drama Korea dan mengikuti setiap episodenya. Lalu, apa yang membuat drama Korea begitu menarik hingga membuat penontonnya ketagihan?

Ji-Yeon Yuh, seorang profesor dari Northwestern University pernah mengungkapkan pada NBCtentang alasan kenapa drama Korea begitu populer di dunia.

Menurut Ji-Yeon Yuh, drama Korea memiliki keunikan dengan menyajikan modernitas yang berbeda dari negara-negara lainnya. Drama Korea menghadirkan versi masyarakat yang maju dan terus berkembang, tapi masih memegang teguh nilai-nilai tradisi yang ada.

Hal ini kemudian didukung dengan kemudahan internet dan peran media sosial. Akibatnya, drama Korea mudah tersebar ke berbagai negara dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Di sisi lain, ada banyak faktor lain yang membuat drama Korea begitu digemari oleh banyak orang.

Alasan Kenapa Drama Korea Mudah Menarik Perhatian Penonton

Mengutip dari Times of India, berikut alasan kenapa drama Korea mudah menarik perhatian penonton:

1. Visual pemainnya

Tak bisa dipungkiri bahwa visual para pemain menjadi salah satu daya tarik dari drama Korea. Tentunya penampilan mereka yang good looking juga didukung dengan kemampuan akting yang baik sehingga kehadiran mereka dapat memperkuat isi cerita dalam drama.

2. Cerita menarik

Hampir semua drama Korea memiliki cerita yang menarik untuk diikuti. Walau terkadang konflik cerita yang diangkat terkesan klise, drama Korea mampu menggemasnya dengan baik. Bahkan, terkadang ada banyak plot twist tak terduga yang membuat drama Korea tidak membosankan.

3. Sinematografi

Sinematografi drama Korea tak bisa dipandang remeh. Tak hanya teknik pengambilan gambar, tapi pemilihan settingtempat juga terbilang mumpuni. Mulai dari gedung-gedung perkotaan yang megah hingga pemandangan alam yang indah, semuanya mampu memanjakan mata sekaligus menunjukkan bagaimana budaya Korea pada audiens mancanegara.

4. Fashion

Tak sedikit drama Korea yang menonjolkan gaya atau selera fashion unik yang ditampilkan lewat karakternya. Bahkan, terkadang ada penampilan ikonik dari pemain K-drama yang menginspirasi para desainer untuk menciptakan busana tertentu.

5. Ungkapan ikonik dalam dialog

Drama Korea, terutama genre romancemaupun komedi, sering menghadirkan dialog atau kalimat ikonik yang mudah diingat oleh para penonton. Hal ini didukung dengan kemampuan pemain dalam penyampaian dialog, baik dari intonasi hingga ekspresi wajah.

6. Tontonan ringan

Sebagian besar drama Korea merupakan tontonan ringan yang menghibur. Drama Korea umumnya memiliki 16-20 episode dengan durasi sekitar 30-45 menit untuk setiap episode. Jadi, siapa pun tidak akan merasa berat mengikuti jalan ceritanya karena durasinya yang tidak terlalu panjang.

Manfaat Drama Korea untuk Kesehatan Mental

Drama Korea memberikan hiburan tersendiri bagi para penonton. Tak hanya itu, drama dari negeri ginseng ini rupanya juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental seseorang.

Dilansir dari Forbes, Van Ta Park PhD, MPH pernah membuat studi berdasarkan drama Korea bertajuk School 2013 yang menampilkan beberapa adegan perundungan. Studi ini dipublikasikan di International Journal of Environmental Research and Public Health pada 2020 untuk mengetahui respon dan perilaku para pelajar terhadap kasus bullying.

Hasilnya, kesadaran para partisipan akan kesehatan mental justru meningkat usai menonton School 2013. Itu artinya drama Korea mampu mengubah persepsi seseorang akan pentingnya kesehatan mental. Hal ini pun membuat mereka berinisiatif untuk mencari bantuan profesional maupun membantu orang sekitar.

Sementara menurut laman Wakelet, berikut beberapa manfaat menonton drama Korea untuk otak dan kesehatan mental:

1. Melatih otak

Menonton drama Korea, terutama genre crime, suspense, atau thriller, akan membuat Anda berpikir atau membayangkan adegan di dalam drama tersebut. Anda akan memikirkan plot cerita hingga mengingat apa yang terjadi di tiap episodenya.

Hal ini rupanya dapat menjadi stimulasi yang positif bagi otak sehingga bisa tetap aktif. Semakin sering otak dilatih untuk berpikir, maka kinerja otak juga akan lebih baik.

2. Mengatasi stres dan depresi

Menonton drama Korea termasuk aktivitas yang menghibur. Efeknya, tubuh akan melepas sejumlah hormon seperti serotonin dan dopamin yang bisa membuat moodmembaik dan merasa lebih bahagia.

3. Memicu kreativitas

Drama Korea sering membuat seseorang berimajinasi tentang banyak hal. Hal ini rupanya juga bagus untuk otak karena bisa merangsang kreativitas, bahkan memunculkan ide-ide baru.

4. Mengontrol emosi

Drama Korea menyajikan berbagai emosi di dalamnya dan penonton dituntut untuk memahaminya. Dampaknya adalah penonton bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh karakter di dalam drama tersebut.

Hal ini ternyata dapat melatih kemampuan Anda dalam mengendalikan emosi. Kemampuan ini tentunya akan sangat berguna apabila di kemudian hari Anda mengalami emosi yang sama di dunia nyata.

5. Menambah wawasan bahasa

Menonton film atau drama dari mancanegara tentunya akan menambah pengetahuan tentang bahasa asing, tak terkecuali dengan drama Korea.

Setelah sering menonton K-drama, Anda pasti mulai hafal dengan beberapa kata atau kalimat sederhana dalam bahasa Korea. Minat terhadap negara ini pun semakin meningkat sehingga Anda juga mulai tertarik untuk mempelajari bahasanya.

Semakin sering menonton drama Korea, maka kemampuan berbahasa dan komunikasi dalam bahasa Korea juga akan meningkat. Tentunya ini menjadi nilai plus bagi Anda, terutama jika Anda berniat sekolah atau bekerja di Korea.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari