Menuju konten utama

5 Manfaat Nonton Drakor Seperti Dokter Cha Bagi Kesehatan Mental

Terdapat beberapa manfaat menonton drama Korea untuk kesehatan mental mulai dari mengobati depresi, latihan mental, hingga mengendalikan emosi.

5 Manfaat Nonton Drakor Seperti Dokter Cha Bagi Kesehatan Mental
Ilustrasi nonton drama Korea. Getty Images/istockphoto

tirto.id - Menonton drama Korea seperti Dokter Cha yang saat ini tengah naik daun sering kali menjadi salah satu cara untuk menenangkan dan menghibur diri dari padatnya rentetan sehari-hari.

Namun, ternyata hal itu ada benarnya, sebab menonton drama Korea terbukti secara pskilogis baik untuk kesehatan mental.

Topik mengenai kesehatan mental secara khusus kerap menjadi tema utama drama Korea. Ini juga membuat orang yang menonton drama Korea menjadi paham mengenai isu kesehatan mental.

Van Ta Park PhD, MPH, dalam penelitiannya pada tahun 2020 yang berjudul Promising Results from the Use of a Korean Drama to Address Knowledge, Attitudes, and Behaviors on School Bullying and Mental Health among Asian American College-Aged Students, dipublikasikan di International Journal of Environmental Research and Public Health mengungkapkan fakta menarik terkait drama Korea dan kesehatan mental.

Penelitian ini menggunakan drama KBS School 2013, yang dibintangi oleh Jang Nara, Choi Daniel, Lee Jong-suk, dan Kim Woo-bin, untuk mengukur apakah pengetahuan dan sikap siswa Asia-Amerika terhadap perundungan dapat meningkat setelah menonton drama tersebut.

"Ketika Anda berbicara dalam bahasa yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, dalam kelompok budaya seperti orang Asia, mereka akan mengerti," ujar Park pada Forbes, seorang profesor di University of California, San Francisco.

"Mereka dapat memahami hal tersebut dan tentunya memiliki potensi untuk menjadi terapi, bahkan hanya dalam jangka waktu yang singkat. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan terapi perilaku kognitif atau antidepresan, atau mengunjungi dokter," jelasnya.

Hasilnya, setelah riset tersebut dilakukan, partisipan membagikan permasalahan mental yang mereka alami. Setelah menonton drama tersebut persepsi mereka terhadap kesehatan mental berubah, ini membuat mereka tidak segan untuk mencari bantuan atas masalah mental yang tengah mereka hadapi.

Selain Park, Jeanie Y. Chang, LMFT, CMHIMP, CCTP, seorang Terapis Pernikahan dan Keluarga berlisensi menggunakan drama Korea secara individual dalam pekerjaannya sebagai terapis pernikahan dan keluarga.

Tumbuh dewasa, Chang menolak sebagian besar budaya Korea orang tuanya, tetapi dia akhirnya merangkul warisan budayanya yang kaya dan memutuskan untuk memasukkan drama ke dalam praktik terapinya.

"Dalam budaya kita, ada stigma untuk membicarakan tentang depresi atau kecemasan," kata Chang.

Chang telah menggunakan drama seperti Reply 1988, yang dibintangi oleh Park Bo-gum, Ryu Jun-yeol dan Lee Hye-ri, untuk mengilustrasikan isu-isu dalam hubungan keluarga.

"Ketika mereka berada di kantor saya, orang tua Korea mungkin akan berkata, 'Saya tidak tahu bagaimana cara berbicara dengan anak saya,'" kata Chang.

"Saya akan mengatakan, misalnya, di Reply 1988 ada adegan yang sangat bagus. Anda dapat melihat dalam adegan itu di mana anak-anak tidak benar-benar bermaksud untuk tidak menghormati, tetapi hal itu terjadi, karena mereka tidak mengerti orang tua. Jadi saya mulai melakukan hal itu dan itu menjadi bagian alami dari pekerjaan saya," pungkasnya.

Manfaat Menonton Drama Korea untuk Kesehatan Mental

Terdapat beberapa manfaat menonton drama Korea untuk kesehatan mental mulai dari mengobati depresi, latihan mental, hingga mengendalikan emosi, berikut informasinya dilansir dari laman Wakelet.

1. Melatih otak

Saat menonton drama, otak juga bekerja dengan membayangkan adegan yang terjadi dalam drama. Ini adalah stimulasi yang baik untuk otak.

Memang, hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan otak karena otak manusia harus tetap aktif. Dalam hal ini, disarankan untuk menonton drama dengan genre kriminal, ketegangan, dan thriller.

Genre ini dikenal menantang diri untuk memperhatikan cerita yang rumit, dengan begitu, semakin sering melatih otak, maka otak akan semakin tajam.

2. Mengobati depresi

Jika seseorang menderita stres dan depresi, berarti membutuhkan beberapa kegiatan yang sehat untuk mengatasi masalah ini.

Salah satu caranya adalah dengan menonton drama Korea yang akan memberikan manfaat untuk mengatasi stres dan depresi.

Hal ini disebabkan oleh kerja sistem limbik yang dirangsang dengan cara tepat dapat memicu pelepasan zat kimia otak seperti serotonin (yang membantu kita merasa bahagia) dan dopamin. Zat kimia ini diketahui dapat membantu menghasilkan perasaan bahagia dan nyaman.

Oleh karena itu, menonton drama Korea adalah sesuatu yang harus diperhitungkan untuk membantu mengatasi stres dan depresi.

3. Menciptakan imajinasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika menonton drama Korea, penonton membayangkan diri berada di dalam adegan tersebut. Hal ini dapat memicu otak untuk bekerja menciptakan imajinasi.

Ini adalah hal yang baik tentunya, yang dapat membuat penonton menjadi kreatif dan memikirkan ide-ide baru.

4. Mengendalikan emosi

Menonton drama Korea dapat mengontrol emosi. Hal ini dikarenakan kemampuan drama untuk mengekspresikan berbagai emosi dan mendorong mereka untuk memahami dan menghadapi perasaan serupa yang mungkin mereka alami.

Akibatnya, penonton mungkin merasakan apa yang dirasakan oleh karakter dalam drama tersebut. Hal ini dapat membantu penonton untuk mengendalikan emosi dengan lebih baik daripada sebelumnya.

5. Meningkatkan keterampilan komunikasi

Disadari atau tidak, menonton drama Korea dapat meningkatkan kemampuan komunikasi. Hal ini disebabkan oleh beragamnya bahasa yang digunakan dalam film yang ditonton.

Sebagai contoh, drama Korea pasti menggunakan bahasa Korea sehingga akan menambah pengetahuan tentang bahasa lain.

Penggemar drama Korea tentu mengetahui beberapa kosa kata dalam bahasa Korea, yang kadang kala digunakan di kehidupan sehari-hari.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari