tirto.id - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, alasan pemerintah mengikuti bidding [penawaran] menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 karena hanya itu kesempatan yang dimiliki oleh Indonesia. Hal tersebut mengingat Olimpiade 2024 sudah ditentukan di Paris dan Olimpiade 2028 di Los Angeles.
"Kenapa tahun 2032? Karena memang sudah diputuskan Olimpiade 2024 di Paris dan 2028 di Los Angeles. Hingga kesempatan kita untuk melakukan bidding hanya bisa dilakukan untuk tahun 2032," katanya kepada awak media, Senin (3/9/2018) sore.
Puan menilai kesuksesan Indonesia di perhelatan Asian Games 2018 harus dilanjutkan dengan persiapan-persiapan menuju Olimpiade 2020 dan Asian Games 2024.
"Bangkit dan suksesnya olahraga Indonesia, sudah memungkinkan Indonesia untuk ikut ke level yang lebih tinggi dalam dunia internasional," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan akan mengajukan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Pernyataan itu muncul usai Indonesia sukses menggelar pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018.
Jokowi yakin Indonesia juga bisa dan mampu menjadi tuan rumah untuk perhelatan yang lebih besar, demikian menurut Jokowi usai bertemu Ketua International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach dan Ketua The Olympic Council of Asia (OCA) Syekh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (1/9/2018).
“Oleh sebab itu, Indonesia berencana secepatnya untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah Olimpiade pada tahun 2032,” kata Jokowi, seperti dikutip Sekretariat Kabinet.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, Presiden IOC dan OCA sangat menghargai perhelatan besar Asian Games ke-18 tahun 2018 ini dari sisi partisipasi masyarakat dan sukarelawan.
“Bukan hanya hal berkaitan dengan penyelenggaraan yang beliau sangat menghargai partisipasi masyarakat, partisipasi dari volunteer yang dalam jumlah sangat besar yang bisa digerakkan, yang bisa diorganisasi,” ujar Jokowi.
Olimpiade merupakan pesta olahraga terbesar di dunia yang diselenggarakan 4 tahun sekali oleh International Olympic Committee (IOC). Hingga tahun ini, olimpiade telah dilaksanakan sebanyak 31 kali.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto