tirto.id - Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menarik pasukan militernya dari Jerman, negara yang diklaim sebagai salah satu sekutu terdekat negeri Paman Sam tersebut.
Atas perintah Presiden Donald Trump, AS akan memindahkan markas komando (Eucom) dari kota Stuttgart ke wilayah Belgia, serta memindahkan 12.000 tentaranya keluar dari Jerman.
Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengatakan sekitar 6.400 tentara Amerika yang saat ini aktif di Jerman akan di pulangkan ke rumah masing-maing. Sedangkan hampir 5.600 tentara sisanya akan dipindahkan ke negara-negara anggota NATO lainnya, demikian dilansir Al-Jazeera.
Selain itu, dalam konferensi pers pada hari Rabu (29/7/2020)waktu AS, Esper juga menjelaskan bahwa setidaknya masih ada 24.000 tentara Amerika Serikat yang akan tetap bertahan di Jerman.
Melalui sebuah pernyataan, Pentagon mengklaim penarikan pasukan itu bertujuan "memperkuat NATO, meningkatkan upaya mencegah Rusia [ke Laut Hitam dan wilayah Baltik] dan meningkatkan fleksibilitas militer AS."
Namun, Presiden Trump, dalam pernyataannya kepada wartawan di Gedung Putih, menyatakan hal yang lebih spesifik. Kata Trump, penarikan pasukan AS dari Jerman dilakukan karena pemerintah negara itu dianggap tidak mengeluarkan "cukup uang" untuk membiayai pertahanan mereka.
"[Militer AS] di sana untuk melindungi Jerman, kan? Dan Jerman seharusnya membayarnya," kata Trump seperti dikutip dari Guardian, Kamis (30/7/2020).
"Jerman tidak membayar untuk itu. Kami tidak ingin jadi pengisap lagi. AS telah dimanfaatkan selama 25 tahun, baik dalam perdagangan maupun militer. Jadi, kami mengurangi kekuatan karena mereka tidak membayar tagihannya," tambah Trump.
Pada 2014 lalu, negara-negara sekutu AS di Eropa sepakat membelanjakan dua persen dari PDB mereka untuk biaya pertahanan pada 2024. Sementara Jerman saat ini hanya membayar 1,5 persen.
Akan tetapi Belgia, lokasi AS akan memindahkan beberapa Eucom mereka, hanya menghabiskan kurang dari 1 persen dari PDB untuk belanja militer.
Adapun Italia, negara tempat AS akan memindahkan skuadron tempur F-16 dan 2 batalion tentara dari Jerman, menghabiskan 1,2 persen dari PDB untuk biaya pertahanan.
Melihat data tersebut, seorang diplomat dan mantan pejabat Gedung Putih kepada Guardianbilang bahwa langkah Trump itu sekadar menunjukkan bahwa ia hanya terlalu terpaku pada Jerman dan kanselirnya, Angela Merkel.
"Dia terobsesi dengan gagasan bahwa Jerman mengambil keuntungan dari AS dalam pertahanan […] Dia selalu bersikap kasar terhadap Merkel,” kata dia.
Di sisi lain senator Partai Demokrat Robert Menendez mengecam langkah Trump tersebut. Menurut Menendez, keputusan Trump menarik pasukan dari Jerman tidak hanya menjadi penghinaan pada sekutu terdekatnya, tetapi juga bisa melemahkan upaya AS mengadang agresi Rusia ke sejumlah wilayah di Eropa.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Addi M Idhom