tirto.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membenarkan ada upaya peretasan akun Google Bisnis yang menimpa beberapa hotel di Indonesia pada Minggu (11/8/2024). PHRI pun sudah melaporkan peretasan tersebut kepada kepolisian.
Ketua Harian Koordinator PHRI Surabaya, Puguh Sugeng Sutrisno, mengatakan, peretasan akun Google Bisnis tidak hanya terjadi di Surabaya, melainkan juga beberapa akun Google Bisnis hotel di daerah lain.
"Peretasan ini tidak hanya terjadi di Surabaya, beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, Makassar, itu juga terkena peretasan," kata Ketua Harian Kordinator Wilayah (Korwil) PHRI Surabaya Puguh Sugeng Sutrisno saat dihubungi di Surabaya, Senin (11/8/2024) sebagaimana dikutip Antara.
Sutrisno menduga, peretasan dilakukan kelompok lokal karena nomor Whatsapp dari beberapa hotel di Google Bisnis diganti nomor lokal. Ia pun mengaku, rekening bank juga diubah.
"Kami masih belum mengecek kepastiannya, namun diduga ini dilakukan oleh orang lokal karena nomor yang diubah itu diarahkan ke nomor lokal juga, bahkan akun rekening bank juga di ganti di salah satu jaringan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)," ujarnya.
Menurut laporan, kata Puguh, yang sudah teretas dengan mengganti nomor rekening bank hotel ke pribadi yakni di Indonesia Timur.
"Kami dapat info dari salah satu bank BUMN. Ternyata itu ada transaksi dari Indonesia Timur ke nomor rekening pribadi," tuturnya.
Sutrisno menerangkan, Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, akan melaporkan ke kepolisian.
Terpisah, Hariyadi membenarkan bahwa peretasan terjadi di sejumlah tempat di Indonesia. Ia melaporkan, peretasan terjadi di daerah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan wilayah lainnya.
"Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya," kata Hariyadi dalam jumpa pers yang diikuti secara daring, Senin (11/8/2024).
Hariyadi membenarkan, Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI bersama pengurus daerah berencana untuk melaporkan upaya peretasan tersebut ke polisi.
“Pelaporan ini akan dilakukan juga oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) dan Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI melalui Kepolisian Daerah (Polda) dan Kepolisian Resor (Polres) di wilayah masing-masing,” ujar Hariyadi.
Hariyadi mengatakan, modus pemalsuan data dilakukan dengan mengganti nomor telepon pada akun Google Bisnis hotel dengan nomor WhatsApp, serta penggantian nomor rekening bank dan informasi lainnya yang terkait dengan reservasi kamar.
Hariyadi menilai kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan penipuan bagi konsumen yang tidak waspada. Bahkan, dilaporkan di Jawa Tengah terdapat 10 konsumen yang menjadi korban penipuan tersebut.
PHRI mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan reservasi hotel agar langsung menghubungi saluran resmi hotel yang bersangkutan untuk menghindari terjebak dalam aksi penipuan. Ia meminta agar konsumen untuk memastikan rekening pembayaran reservasi hotel dilakukan dengan memverifikasi sebelum pembayaran.
“Manajemen hotel yang akun bisnisnya diretas juga akan memberikan informasi kepada publik melalui berbagai cara, salah satunya melalui media sosial dan website perusahaan agar konsumen berhati-hati dalam melakukan reservasi di hotel melalui akun Google Bisnis,” imbau Hariyadi.
Pihak hotel tidak bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi akibat informasi yang telah diubah di akun Google Bisnis.
“Pihak hotel tidak akan bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi pada akun Google Bisnis,” imbuh Hariyadi.
PHRI juga berharap agar pihak Google dapat segera mengambil tindakan atas pemalsuan data ini, untuk mencegah semakin banyak korban yang terkena dampak.
Untuk saat ini, PHRI mendorong pihak hotel untuk segera melaporkan informasi yang tidak benar tersebut melalui fitur "suggestion edit" di akun Google Bisnis, serta melaporkan tindakan penipuan melalui "Business Redressal Complaints" lewat tautan https://docs.google.com/spreadsheets/u/0/d/1Z8EvW8r6YmAvxmcoXDgp02MHjkQ3sa5SjLb9hYUQygY/htmlview serta melakukan verifikasi person in charge pada akun mereka melalui Google My Business Verified pada tautan https://support.google.com/business/answer/7107242?hl=en.
Pihak Google menegaskan, mereka berkomitmen dalam memastikan informasi yang disampaikan dalam aplikasi Google Bisnis sebenar-benarnya. Namun, Google mengakui ada permasalahan di Google Bisnis dan tengah memperbaiki permasalahan tersebut agar kejadian tidak terulang.
"Kami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis dan telah menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan yang salah lagi. Kami juga dalam proses memulihkan informasi yang akurat," ujar Google lewat akun X @googleindonesia sebagaimana dilihat Tirto, Selasa (13/8/2024).